SOLO, solotrust.com- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia melaksanakan pengukuran Sport Development Index (SDI) di wilayah Solo selama dua hari, Selasa dan Rabu (12-13/11/2019). Menggandeng Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) pengukuran SDI dilaksanakan di dua titik, yakni GOR Baturan, Kabupaten Karanganyar dan GOR FKor UNS.
Kepala Bidang Pengembangan Sanggar dan Kebugaran Kemenpora, Waluyono, menjelaskan Sport Development Index (SDI) adalah metode untuk mengukur kemajuan pembangunan olahraga di Indonesia. Pada 2019, SDI diselenggarakan di 34 provinsi di Indonesia.
“Penyelenggaraan di Jawa Tengah merupakan kegiatan pengukuran terakhir dari 34 provinsi, di Kabupaten Karanganyar dan Kota Solo. Dengan jumlah total sekitar 200 peserta dari kalangan masyarakat di dua kota tersebut,” kata Waluyono kepada solotrust.com, Rabu (13/11/2019)
Kemenpora telah melakukan pengukuran SDI 2019 sejak September dan berakhir pada November. Kemenpora mengambil sampel acak di beberapa kota dari Aceh sampai Papua.
“Diambil dua lokasi atau dua titik di mana dua titik itu diukur menggunakan responden seratus orang di setiap titik kota. Dalam setiap satu provinsi ada dua kota untuk melakukan uji SDI dengan jumlah 34 provinsi, artinya ada 68 titik dengan jumlah responden 6800 dari Aceh sampai Papua,” papar Waluyono.
Kemenpora menilai tingkat kebugaran masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian beberapa perguruan tinggi, bekerjasama dengan Kemenpora untuk melihat peta pembangunan olahraga Indonesia sebagai alternatif meningkatkan pembangunan olah raga.
Ada empat dimensi dasar menjadi indikator meliputi ketersediaan ruang terbuka untuk olahraga, tenaga keolahragaan, partisipasi warga masyarakat dalam berolahraga secara teratur, dan derajat kebugaran jasmani masyarakat.
"SDI merupakan sesuatu yang penting karena sebagai indeks gabungan yang mencerminkan keberhasilan pembangunan olahraga,” tutur Waluyono.
Sementara itu, Dekan Fakultas Keolahragaan UNS, Sapta Kunta Purnama menyampaikan, SDI merupakan parameter ampuh dalam mengukur pembangunan olahraga yang digunakan di daerah maupun negara untuk kemajuan olahraga sebagai bagian dari pendidikan, rekreasi dan prestasi. FKor UNS juga siap menjadi koordinator data dan menganalisis hasil di 34 provinsi
“Selanjutnya data analisis SDI 2019 diberikan kepada Kemenpora. Seberapa baik hasil dari perhitungan tersebut, selanjutnya bisa dibuat untuk evaluasi bagaimana pembangunan olahraga di suatu daerah ataupun negara bisa berdampak pada olahraga pendidikan, rekreasi, dan prestasi,” katanya. (adr)
(redaksi)