Pend & Budaya

Pekan Depan, UNS Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru

Pend & Budaya

16 November 2019 09:55 WIB

Jumpa pers ketiga guru besar baru UNS, di Rumah Makan Goela Kelapa Manahan Jumat (15/11/2019),

SOLO, solotrust.com – Universitas Sebelas Maret (UNS) bakal kembali mengukuhkan tiga guru besar baru pada November 2019 ini setelah mengukuhkan tiga guru besar pada awal bulan lalu. Dengan bertambahnya tiga guru besar ini, total ada 209 guru besar dimiliki UNS.

Pengukuhan dilaksanakan pada Senin (18/11/2019) mendatang di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS. Adapun yang akan dikukuhkan, yakni Prof Pranoto MSc Guru Besar Bidang Kimia Lingkungan Air pada FMIPA yang menjadi Guru Besar ke-207 UNS dan ke-15 FMIPA. Selanjutnya Prof Dr Munawir Yusuf MPsi Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Inklusif pada FKIP merupakan Guru Besar ke-208 dan ke-62 FKIP serta Prof Dr Eng Syamsul Hadi ST MT yang menjadi Guru Besar ke-209 UNS dan ke-11 Fakultas Teknik.



“Dalam pidato pengukuhan Guru Besar saya mengangkat judul Pemanfaatan Lempung Aktif Alofan Sebagai Adsorben Alam Dalam Pengelolaan Lingkungan Air yang Berkelanjutan. Penelitian telah dilakukan terhadap Natural Adsorbent yang dikenal dengan alofan merupakan lempung aktif yang menunjukkan kemampuan sebagai penyerap logam berat, biasa ditemukan pada hasil proses industri dan pertambangan. Apabila melebihi ambang batas akan berpotensi sebagai limbah, zat warna, dan bahan berbahaya beracun (B3), didorong oleh serapan yang lebih dari 90 % kontaminan,” papar Prof Dr Pranoto

Sementara itu, Prof Dr Munawir Yusuf menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar dengan judul Pendidikan Inklusif: Paradigma Baru Pendidikan bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dan Implikasinya terhadap Manajemen Sekolah.

Menurutnya, jika sistem layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus hanya bertumpu pada pendekatan konvensional dengan mengandalkan ketersediaan SLB, dapat dipastikan akan semakin banyak anak berkebutuhan khusus tidak mendapatkan layanan pendidikan di Indonesia.

Guru besar ke 209 UNS, Prof Dr Eng Syamsul Hadi menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul Energi Terbarukan untuk Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan. Ia menjelaskan energi merupakan salah satu komponen penting dalam kehidupan. Kebutuhan akan ketersediaan energi akan terus meningkat seiring perkembangan zaman.

“Jadi alangkah lebih baiknya pembangunan masif di kota besar, gedung-gedung yang tinggi menggunakan green energy, air yang mengalir dari lantai 20 atau 30 bisa diturunkan dan dimanfaatkan ulang untuk menggerakkan turbin-turbin kecil kemudian menjadi energi terbarukan,” tuturnya. (adr)

(redaksi)