Solotrust.com - Berita duka kali ini datang dari dunia seni rupa. Salah satu pelukis maestro Indonesia Jeihan Sukmantoro meninggal dunia pada Jumat (29/11/2019) pukul 18.15 WIB di studio lukisnya Jalan Padasuka Bandung.
Jeihan meninggal dalam usia 81 tahun. Pria kelahiran Solo ini telah terbaring lama di ranjang akibat sakit komplikasi. Jeihan sempat meraih beberapa prestasi semasa hidupnya, antara lain Penghargaan Perintis Seni Rupa Jawa Barat pada 2006 dan Penghargaan Anugerah Budaya Kota Bandung pada 2009.
Karya-karya Jeihan terkenal dengan coretan-coretan lukisan figur bermata hitam. Salah satu karyanya sampai sekarang terpampang di Balai Kartini Istana Presiden Bogor dan menjadi ikon di sana. Lukisan berjudul ‘Yang Mulia 6 RI satu: Untuk Ibu Pertiwi’ berisi gambar enam presiden yang pernah memimpin Indonesia.
Halim HD mengenang Jeihan lewat sebuah ide dan pikiran yang pernah ia katakan. Halim mengenangnya lewat status Facebook pada Jumat (29/11/2019).
“Sebaiknya kita punya empat anak, katanya membuka lontaran idenya, kita akan menjadi orang tua yang benar-benar memikirkan masa depan anak kita. Tapi, masa depan anak-anak kita tidak bisa dibentuk sendirian. Mereka harus jadi tim untuk meraih dan mewujudkan masa depannya,” tulis Halim.
Halim melanjutkan ceritanya, adapun dari keempat anak itu, anak pertama menjadi militer, kedua menjadi birokrasi. Kemudian salah satu teman bertanya kepada Jeihan tentang anak bungsu akan menjadi apa. Jiehan pun menjawab dengan terkekeh kalau si bungsu nantinya menjadi seniman. Semua orang yang mendengar cerita itu tertawa lepas. (dd)
(redaksi)