Ekonomi & Bisnis

Iran Memanas, Garuda Indonesia Ubah Rute Penerbangan ke Eropa Melalui Mesir dan Yunani

Ekonomi & Bisnis

09 Januari 2020 09:18 WIB

Ilustrasi.


JAKARTA - Maskapai nasional Garuda Indonesia memastikan bahwa jalur udara untuk rute penerbangan dari dan menuju Eropa tidak akan melewati kawasan udara Iran dan sekitarnya. Pejabat Direktur Operasi Garuda Indonesia Tumpal Manumpak Hutapea mengatakan, Garuda menyesuaikan jalur penerbangan dari dan menuju Eropa, dari yang sebelumnya melewati wilayah udara Bucharest dialihkan ke wilayah udara Mesir dan Yunani.



"Dengan demikian seluruh layanan operasional Garuda Indonesia pada rute tersebut tetap berlangsung normal seperti biasa," kata Tumpal dalam siaran pers, Rabu (8/1/2020).

Pernyataan ini diberikan menyusul adanya larangan terbang yang dikeluarkan Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) pasca ketegangan yang tengah terjadi di kawasan tersebut. Imbauan yang sama juga telah dirilis Direktoraj Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, kemarin.

Tumpal menjamin, Garuda akan terus memantau secara intensif perkembangan di wilayah Timur Tengah, terutama Iran. Garuda juga terus berkoordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan aspek keamanan layanan operasional Garuda Indonesia tetap terjaga.

Sebelumnya, menyusul ketegangan di Timur Tengah yang memuncak pasca Iran menembakkan roket ke pangkalan militer Amerika Serikat, Kementerian Perhubungan mengimbau maskapai nasional meningkatkan kewaspadaan. Maskapai diminta menghindar dari lintasan rute penerbangan yang melalui wilayah udara di beberapa negara Timur Tengah.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti mengatakan, kondisi wilayah udara Irak, Iran, Teluk Persia, dan Teluk Oman perlu untuk diwaspadai, mengingat peningkatan eskalasi konflik di wilayah tersebut. Menurut dia, saat ini pesawat yang akan melewati daerah tersebut telah dialihrutekan untuk menjauhi area konflik, termasuk pesawat yang akan terbang menuju dan dari Arab Saudi.

“Memperhatikan peningkatan eskalasi konflik di wilayah tersebut, seluruh maskapai diharapkan dapat meningkatkan kehati-hatian dan juga kewaspadaan,” kata Polana dalam siaran pers, Rabu (8/1).

Polana telah menerbitkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara No. AU.008/1/2/DRJU.DAU/2020 pada 8 Januari 2020 perihal Peringatan Overflying, mengingatkan kepada Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan apabila melintas dan berencana melintasi wilayah udara di Timur Tengah seperti Irak, Iran, Teluk Persia, dan Teluk Oman. #teras.id

(wd)