Solotrust.com – Pakar keamanan siber mendesak pengguna Windows 7 untuk meningkatkan sistem operasinya. Pasalnya, Microsoft akan berhenti mendukung Windows 7 mulai Selasa (14/01/2020) ini sehingga mereka dapat lebih fokus pada "teknologi baru".
Dampaknya, pengguna Windows 7 tak akan lagi menerima pembaruan keamanan dan tambalan yang sangat penting untuk menjaga keamanan komputer mereka. Menurut situs statistik StatCounter, satu dari empat pengguna Windows saat ini menjalankan Windows 7.
Keputusan ini berarti bahwa Microsoft telah mengakhiri permainan kucing-kucingan dengan peretas yang berupaya mengeksploitasi bug peranti lunak di sistem operasi Windows 7. Jika peretas menemukan celah keamanan pada Windows 7, Microsoft tak akan memperbaikinya.
Melalui situsnya, Microsoft menulis, tanpa pembaruan perangkat lunak dan keamanan yang berkelanjutan, komputer Windows 7 akan lebih gampang terinfeksi virus dan malware.
"Menjalankan mesin atau komputer yang belum ditambal berarti bahwa cacat dalam kode tidak akan pernah diperbaiki dan ketika eksploitasi kelemahan itu diketahui dan tersebar luas, peluangmu untuk diserang bertambah dengan sangat cepat," kata Vice President of Security Research at Trend Mikro, Rik Ferguson, sebagaimana dilansir dari BBC News, Selasa (14/01/2020).
Peneliti keamanan senior di Kaspersky Lab, David Emm, menambahkan orang perlu pindah ke sistem operasi yang didukung sesegera mungkin.
Peretas biasanya menggunakan malware untuk menyerang, merusak, atau menonaktifkan komputer. Program jahat ini dapat digunakan untuk mencuri data pribadi dan keuangan, memata-matai pengguna lain tanpa mereka sadari, dan mengunci data-data penting suatu perusahaan untuk uang tebusan.
Pada Mei 2017, NHS terkena serangan ransomware WannaCry. Sebuah laporan pemerintah pada 2018 menyimpulkan serangan itu dapat dihindari jika NHS Trust telah memperbarui komputernya dan menerapkan patch (tambalan-red) keamanan yang diperlukan.
Peretas mengeksploitasi kelemahan dalam versi Windows 7 yang tidak ditambal, serta sedikit banyak pada versi Windows XP sebelumnya yang telah dihentikan oleh Microsoft.
Komputer yang menjalankan Windows 7 sejatinya masih bisa berfungsi setelah Selasa, namun tingkat keamanannya menjadi semakin berkurang. Oleh sebab itu, Microsoft mendesak para pengguna Windows 7 untuk pindah ke sistem operasi baru Windows 10.
"Ke depan, cara terbaik bagi kamu agar tetap aman adalah dengan Windows 10. Tak kalah penting, cara terbaik untuk merasakan pengalaman Windows 10 adalah dengan menggunakan PC baru," katanya.
Windows 10 bisa saja diinstal pada PC lama, namun Microsoft memperingatkan upaya itu kemungkinan tidak akan berjalan mulus. Pasalnya, untuk dapat menjalankan Windows 10, PC setidaknya harus memiliki prosesor 1GHz, ruang hard drive 16GB, dan memori RAM 1GB.
"Meskipun dimungkinkan untuk menginstal Windows 10 pada perangkat lama milikmu, hal itu tidak dianjurkan," kata Microsoft.
(redaksi)