Entertainment

Opini Fans Maupun Kritikus Budaya Terbelah Paska Chen Umumkan Pernikahan

Selebritis

22 Januari 2020 04:03 WIB

Sejumlah fans melakukan aksi protes di dekat SM TOWN Coex Artium, Seoul, inginkan Chen keluar dari EXO (kiri); Chen (Dok. Yonhap; SM Entertainment).

Solotrust.com - Pengumuman pernikahan Chen, vokalis utama EXO beberapa waktu lalu menimbulkan berbagai reaksi dari fans. Ada yang turut berbahagia, namun ada pula yang melakukan aksi protes, bahkan meminta Chen mundur dari EXO.

Dukungan misalnya ditunjukkan komunitas yang disebut EXO Global, yang mengatakan, "Untuk EXO, sebagai seniman dan manusia, kami akan selalu mendukung untuk kebahagiaan Anda di atas segalanya."



Namun, tak sedikit juga yang memprotes keras tindakan Chen. Salah satunya, sebagaimana dilansir dari The Korea Time (20/1/2020), pada hari Minggu lalu, sekitar 30 fans berkumpul di dekat SM TOWN Coex Artium, Seoul dengan memegang banner bertuliskan "Chen keluar".

Mereka juga menaruh goodies-goodies Chen dari mulai album, poster, dan foto-foto lain di lokasi protes itu.

Seorang penggemar bermarga Lee yang berpartisipasi dalam protes itu mengatakan bahwa Chen harus meminta maaf kepada para penggemar karena telah mengecewakan mereka.

"Kurasa Chen berutang permintaan maaf pada kami. Dia seharusnya merasa kasihan kepada para penggemarnya, yang telah mencurahkan waktu dan uang mereka untuk EXO. Yang mengecewakan, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk menyatakan bahwa dia menyesal dalam surat itu," kata Lee.

Tak hanya itu, komunitas fan lain yang menyebut dirinya EXO-L ACE Union juga sebelumnya telah merilis pernyataan yang menuntut Chen meninggalkan grup itu.

"Langkah tak terduga dari Chen tidak hanya menghancurkan kepercayaan antara penyanyi dan penggemar, tetapi juga merupakan pilihan yang egois yang tidak menunjukkan rasa hormat kepada grup," kata komunitas itu.

Sama seperti opini fans yang terbelah, kritikus budaya pun sama. Ada yang menilai tindakan fans itu sebagai sesuatu yang wajar, namun ada pula yang merasa itu terlalu berlebihan.

"Saya pikir itu wajar bagi penggemar untuk memiliki debat yang intens tentang apakah idola dapat menikah atau tidak. Hari ini, penggemar bertindak seperti manajer karena mereka merasakan tanggung jawab untuk menjaga brand idola mereka," demikian kata kritikus budaya Jung Deok hyun, masih dari The Korea Times.

Sementara kritikus lain yakni Ha Jae Geun mengatakan, "Saya mengerti bahwa penggemar bisa menjadi anti-penggemar, tetapi penggemar yang menuntut seorang artis berhenti dan meninggalkan grup itu sangat keras dan bermasalah. Fans tidak memiliki hak untuk mengancam seorang idola, terutama ketika mereka tidak melakukan kejahatan atau melakukan tindakan tidak bermoral. Itu disebut 'gapjil,' atau istilah Korea yang mengacu pada penyalahgunaan kekuasaan." (Lin)

(wd)