Serba serbi

Diduga Penumpangnya Terkena Corona, Begini Penjelasan Batik Air

Olahraga

27 Januari 2020 20:05 WIB

Para pelancong yang tiba di Kolkata, India dari China diperiksa dengan kamera termografi untuk mengidentifikasi tanda-tanda infeksi coronavirus (Sumber: The New York Times)

JAKARTA, solorust,com – Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group memberikan keterangan resmi tentang layanan penerbangan rute Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur (BPN) bernomor ID-7270 tujuan Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLP) beroperasi normal pada Minggu (26/01/2020).

Penerbangan ID-7270 sudah dipersiapkan sesuai standar operasional prosedur, membawa tujuh kru serta 142 tamu. Pesawat yang digunakan Airbus 320-200 registrasi PK-LZL, mengudara tepat waktu pukul 13.41 Waktu Indonesia Tengah (WITA, GMT+ 08) dan mendarat di Halim Perdanakusuma pada 14.36 Waktu Indonesia Barat (WIB, GMT+ 07).



Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan mengenai perkembangan informasi yang beredar bahwa ada satu tamu wanita dalam penerbangan ID-7270 positif terkena virus corona adalah tidak benar.

"Sebagai keterangan tambahan, sebelum keberangkatan tamu tersebut melapor dalam kondisi demam. Untuk itu, Batik Air membawa ke KKP Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima solotrust.com, Senin (27/01/2020).

Lebih lanjut diutarakan, Batik Air bekerja sama dan berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Setelah tiba di Halim Perdanakusuma, dilakukan pemeriksaan kembali dan tim medis menyatakan negatif virus corona. Tamu dimaksud mengalami gejala typus.

"Dalam menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, Batik Air menekankan kepada setiap tamu mengikuti prosedur layanan penerbangan, bahwa untuk selalu memberikan informasi secara rinci/jela/ssesuai keadaan sebenarnya kepada petugas layanan darat ketika proses pelaporan diri di counter check-in jika sedang hamil, sakit berat menular atau tidak menular atau memiliki kondisi khusus yang dapat membahayakan diri sendiri dan mengganggu kenyamanan tamu lain saat melakukan perjalanan udara," beber Danang Mandala Prihantoro.

(redaksi)