BOYOLALI, solotrust.com - Meski belum mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Partai Golongan Karya (Golkar) Boyolali secara resmi memberikan dukungan terhadap bakal calon (Balon) bupati dan wakil bupati yang diusung dari PDI Perjuangan Boyolali dalam pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) September 2020 mendatang.
Dukungan partai berlambang pohon beringin terhadap partai PDIP ditandai dengan penyerahan surat keputusan (SK) dari ketua DPD kepada ketua PDIP Boyolali di Gedung Panti Marhaen setempat.
Ketua DPD Partai Golkar Boyolali, Fuadi mengatakan, pemberian dukungan berdasarkan surat keputusan (SK) DPD Partai Golkar Boyolali Nomor /KEP/05/Golkar /II-22/XI/2019 tentang penentuan sikap DPD Boyolali dalam Pemilukada 2020.
“Ya, memang rekomendasi calon bupati PDIP untuk pilkada tahun ini belum turun, tapi dari Partai Golkar Boyolali tetap mengusung calon dari PDIP,” kata dia usai menghadiri penyerahan SK di Gedung Panti Marhaen Boyolali, akhir pekan kemarin.
Dikatakan, sebelum menghadiri Rapimnas, DPD Golkar Boyolali sudah melakukan rapat pimpinan daerah (Rapimda). Acara dihadiri struktural, kader Partai Golkar Boyolali serta pengurus DPP Partai Golkar.
“Setelah mendapatkan hasil dari Rapimda, selanjutnya kami bicarakan kembali sikap untuk mendukung DPC PDIP Boyolali saat Rapimnas. Dari kegiatan Rapimnas, kami mulai menentukan strategi politik selanjutnya,” ujar Fuadi.
Partai Golkar berkomitmen memenangkan calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) yang diusung PDIP dalam Pilkada 2020.
“Memang hampir dipastikan Partai Golkar berkoalisi dengan PDIP dalam Pilkada. Mungkin persentasenya 99 persen,” tandasnya.
Fuadi mengatakan, alasan Golkar mendukung calon bupati dari PDIP berdasarkan pengalaman pemilukada sebelumnya.
“Kita akui, sebelumnya kita pernah melepas dukungan dari PDIP pada Pemilukada sebelumnya, namun Partai Golkar justru mengalami penurunan dalam perolehan kursi legeslatif,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Boyolali, S Paryanto, mengatakan DPC PDIP mengusulkan dua bakal calon, yakni M Said Hidayat-Wahyu Irawan alias Iwan serta Iwan-Marsono. Sementara ini, DPP PDIP belum mengeluarkan rekomendasi nama bakal calon yang diusulkan DPC PDIP Boyolali.
“Belum tahu, kapan rekomendasi itu akan turun. Ya, semoga saja awal Maret 2020 ini segera diumumkan,” ujarnya.
Paryanto mengatakan, saat DPD Partai Golkar Boyolali sudah bergabung dengan DPC PDIP Boyolali, otomatis sisa dari dua partai lainnya yang tidak ada 20 persen akan memberikan sinyal kuat adanya bumbung kosong di Pilkada 2020.
“Melihat dinamika politik seperti ini, saya punya satu keyakinan adanya calon tunggal yang diusung DPC PDIP Boyolali,” kata dia.
Pada Pilkada sebelumnya, pasangan Seno Samodro-M Said mendapatkan 69 persen suara. Sementara dalam Pilkada 2020 mendatang menargetkan mendapatkan 80 persen suara.
“Jadi calon yang diusung PDIP akan melawan bumbung kosong, dirinya tidak bisa diam saja. DPC Boyolali akan tetap melakukan sosialisasi di seluruh wilayah di Boyolali,” pungkasnya. (Jaka)
(redaksi)