Pend & Budaya

E-Learning Makin Tarik Minat Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Pend & Budaya

20 Februari 2020 17:05 WIB

Penerapan sistem E-Learning dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah

SOLO, solotrust.com - Ciri abad 21 menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yakni tersedianya informasi di mana saja dan kapan saja, adanya implementasi penggunaan mesin atau komputasi, mampu menjangkau segala pekerjaan secara otomatisasi, serta bisa dilakukan dari mana saja dan ke mana saja.

E-Learning diklaim mempunyai sejumlah kelebihan bila dibandingkan dengan sistem belajar offline, di antaranya menghemat waktu belajar, biaya, serta lebih efektif. Pesatnya perkembangan teknologi menuntut adanya penyesuaian, salah satunya penerapan sistem E-Learning dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Dengan sistem ini, pemberian materi pelajaran dilakukan secara online.



Wakil Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan bidang Humas, Jatmiko mengatakan, program E-Learning telah dicanangkan sejak dua tahun lalu dan semakin menarik bagi siswa.

"Dengan E-Learning, siswa mampu menggali materi pelajaran lebih luas dan dalam karena materinya dapat di-upload di server. Siswa juga bisa lebih kreatif dan inovatif," ujarnya, Kamis (20/02/2020).

Rencananya kali pertama sebanyak 140 siswa kelas VI A,B, C, dan D ujian ciri khusus Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan bahasa Arab (ISMUBA) tahun 2019/2020 berbasis komputer/smartphone.

Berdasarkan Ketentuan Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 170/KTN/I.4/F/2019, serta surat edaran dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PWM Jawa Tengah tertanda tangan Ketua Dr H Iwan Junaedi MPd beserta Sekretaris Dr H Karnadi Hasan MPd.

Wali Kelas 5C SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Tri Yuniarti menambahkan, penggunaan website sdmuh1.net untuk assesmen aspek kognitif atau pengetahuan untuk tema 7 subtema 1. Ada kemudahan dengan cara mendengar, melihat, atau membaca. Metode E-Learning membuat siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar.

"Kegiatan E-Learning ini untuk semua kelas. Tadi anak-anak mengerjakan soal evaluasi secara online melalui dashboard tugas pada menu E Learning. Soal meliputi lima muatan pelajaran setiap mupel diberi batas waktu sepuluh menit," kata Tri Yuniarti.

Sementara itu, Fahreza Luthfi Althafany, mewakili siswa kelas 5C mengatakan penerapan E-Learning membuat belajar menjadi lebih praktis dan mudah. Dengan begitu, banyak waktu bisa digunakan untuk berdiskusi dengan teman-teman membahas materi yang diberikan guru.

"Mudah agak deg-degan karena ada batas waktunya, latihan disiplin. Kami semakin tertantang lebih mendalam karena bisa melakukan eksplorasi dalam materi digital," tandas siswa berkemajuan yang sehari-hari dipanggil Affan. (awa)

(redaksi)