Hard News

Jokowi Perintahkan 188 WNI di Kapal World Dream Dievakuasi

Hard News

26 Februari 2020 17:05 WIB

Presiden Jokowi usai mengikuti acara Laporan Tahunan 2019 Mahkamah Agung di JCC, Jakarta, Rabu (26/02/2020). (Foto: Humas/Jay).

JAKARTA, solotrust.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa setelah dirapatkan beberapa kali, diputuskan dilakukan evakuasi terhadap warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kapal World Dream.

“Jumlahnya lebih banyak, yaitu 188 yang itu juga berada di dekat kita. Sudah di dekat kita sehingga kita putuskan, saya perintahkan untuk ini diselesaikan dulu. Segera dijemput pakai KRI Soeharto dan dibawa,” ujar Presiden Jokowi usai mengikuti acara Laporan Tahunan 2019 Mahkamah Agung (MA) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (26/02/2020), dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.



Adapun untuk lokasinya, presiden menyampaikan 188 WNI akan ditempatkan di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta karena kesiapannya lebih baik.

Jokowi juga menyampaikan untuk WNI di Kapal Diamond Princess akan dibicarakan kembali sembari merampungkan WNI yang dievakuasi ke Pulau Sebaru.

“Nanti kalau sudah sampai di sana ditata lagi, kemudian kita berbicara masalah anak buah kapal (ABK) yang ada di Jepang di Diamond Princess. Ini karena juga masih dalam proses negosiasi dengan pemerintah Jepang,” ujarnya.

Sementara mengenai pertimbangan evakuasi WNI di Kapal Diamond Princess, presiden menyampaikan banyak hal, misalnya saat ini virus corona sudah menjalar ke banyak negara dari yang dulu Wuhan Tiongkok, kemudian masuk ke Korea, ada episentrum di kapal yang bersandar di Jepang, ada di Iran, dan juga di Italia.

“Semuanya keputusan itu harus hati-hati tidak boleh tergesa-gesa. Kita memiliki 267 juta penduduk Indonesia yang juga harus dihitung/dikalkulasi semuanya,” imbuh dia.

Untuk itu, Jokowi mengingatkan agar menjaga prinsip kehati-hatian dan berhitung dalam memutuskan penyelesaian masalah ini.

“Tidak bisa kita didesak-desak, tidak bisa kita tergesa-gesa, ndak. Harus tepat seperti yang di Natuna kemarin,” pungkasnya.

(redaksi)