Hard News

Pengaspalan Jalan TMMD Reguler Pekalongan Ruas Pepedan-Jlubang, Memasuki Depan Lapangan Desa Pantirejo

TNI / Polri

10 April 2020 01:49 WIB


PEKALONGAN, solotrust.com – Pengaspalan jalan dari Dukuh Pepedan ke arah Dukuh Jlubang, Desa Pantirejo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, di hari ke-21 pelaksanaan TMMD Reguler 107 Kodim 0710 Pekalongan, sudah memasuki depan Lapangan Sepakbola Pantirejo, dengan melanjutkan progres 75 persen di hari sebelumnya (4/4), Minggu (5/4/2020).



Pembangunan infrastruktur umum masyarakat tersebut, adalah melanjutkan volume 1.150 meter dari total 1.950 yang membentang dari Dukuh Pepedan sampai perbatasan dengan wilayah desa tetangga, yakni Desa Sidosari, Kecamatan Kesesi.

Sementara untuk pengaspalan titik kedua di arah Dukuh Jlubang sampai dengan Desa Bulaksari, Kecamatan Sragi sepanjang 400 meter lebar 3 meter, masih menyisakan 120 meter lagi, dan akan dilanjutkan setelah talud/turap yang dibangun sepanjang 450 meter tinggi 1 meter 100 persen.

Sedangkan pengaspalan ruas ke-3, yakni dari pertigaan jalan Dukuh Jlubang-Bulaksari, sudah selesai 100 % dengan volume 197 meter dan lebar juga 3 meter.

Jadi, peningkatan jalan volume jalan TMMD Reguler yang totalnya sepanjang 2.550 meter dengan lebar 3 meter, akan menjadi jalan hitam (aspal) yang membentang mulai dari perbatasan Desa Sidosari ke arah Desa Kwigaran dan Desa Bulaksari Kecamatan Sragi, yang benar-benar akan mensejahterakan warga Pantirejo dan warga Dukuh Banjaran, Desa Kwigaran secara khusus, sebagai akses pendidikan, perekonomian dan akses kesehatan terdekat.

Dibenarkan Kepala Desa Pantirejo, Hamka Nurul Huda, bahwa warga masyarakat di kedua desa tersebut (Pantirejo dan Dukuh Banjaran, Kwigaran), benar-benar membutuhkan akses tersebut layak dan mulus untuk menjangkau kedua wilayah kecamatan, yakni wilayah Kesesi dan Kecamatan Sragi, untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas itu.

Walaupun masih menyisakan 25 % lagi di waktu pelaksanaan pembangunan yang hanya tinggal 10 hari lagi, namun jalan yang dibangun melalui semangat Satgas TMMD Reguler dan masyarakat Pantirejo, sudah benar-benar disebut jalan dan mulai digunakan banyak profesi di kedua desa.

“Saya selaku yang dituakan di Pantirejo, dan mewakili masyarakat Dukuh Banjaran, Desa Kwigaran, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan TNI gabungan dari berbagai kesatuan,” ucapnya mengapresiasi.

Membenarkan ucapan Babinsa Pantirejo, Sertu Sutrisno (4/4), pembangunan jalan itu merupakan pekerjaan terberat selain pembangunan talud sepanjang 800 meter tinggi 1 meter di titik rawan longsor di kedua ruas jalan, yakni di 1,9 kilometer (Pepedan-Jlubang) dan juga 400 meter (Jlubang-perbatasan dengan Dukuh Babadan, Desa Bulaksari).

Namun dengan perjuangan melalui gotong royong dan tumbuhnya kepedulian masyarakat dalam membangun desanya, dan membantu tugas Satgas TMMD, kini keringat masyarakat mulai terbayar.

“Masyarakat kami, Alhamdulillah rajin membantu TNI minimal 60 orang setiap harinya. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih karena dampak TMMD juga telah membangun gotong royong dan kepedulian sosial warga kami,” tandas Hamka.

Sementara disinggung tentang kualitas, dirinya menyatakan bahwa bisa dilihat dengan datang sendiri ke Pantirejo. Pasalnya, para tenaga pekerja ahli pengaspalan jalan dari Kecamatan Petungkriyono, juga dilibatkan untuk menjaga kualitas karya TNI gabungan dengan masyarakat.

(wd)