BOYOLALI, solotrust.com- Meski Pemerintah Pusat memberikan imbauan terhadap warga perantau untuk tidak pulang kekampung halaman (mudik), di tengah merebaknya wabah virus korona (Covid-19) saat ini, Namun Pemerintah Desa Ringin Larik, Kecamatan Musuk, Boyolali tetap menyiapkan tempat karantina disebuah gedung olahraga,vitamin untuk kesehatan serta ratusan masker bagi warga yang nekat mudik.
"Kami tetap menyediakan tempat karantina untuk para pemudik dari kota kota besar, seperti, Jakarta, Bandung dan kota lainnya," kata Kades Ringin Larik Nanik Hariyani saat ditemui wartawan disela kegiatan bakti sosial (baksos) pembagian masker di GOR desa setempat, Sabtu(11/4/2020) siang.
Dia mengatakan, jumlah warga yang merantau dari Desa Ringin Larik sebanyak 200 hingga 300 orang. Jumlah tersebut terdata di kantor desa. Karantina bagi pemudik dari kota besar tersebut berlaku selama 14 hari dan semua fasilitas disediakan oleh pemdes.
"Jumlah itu belum berikut anak anak mereka. Jadi kami harus menyiapkan tempat isolasi ini. Tempat isolasi ini nantinya tidak semata mata untuk warga perantau dari Ringin Larik saja, tapi rencananya juga untuk tetangga desa sekitar Ringin Larik," kata Nanik.
Penyediaan tempat karantina tersebut, kata dia, akan dianggarkan dari dana desa (DD)dan pendapatan asli daerah PAD. Terkait besaran anggaran nantinya fleksibel dan untuk mengatasi covid-19 ini memang cukup besar.
"Besarnya belum kami tentukan, fleksibel saja nanti soal dana untuk mengatasi korona ini. Bisa juga dapat menyerap dana lebih besar. Tapi jumlahnya sekarang belum bisa mengatakan," katanya.
Sementara warga setempat Nanang, yang saat itu ikut menerima masker di GOR desa setempat mengaku senang dan ikut mendukung pemerintah desa mendirikan tempat karantina bagi warga perantau yang nekat mudik kekampung halaman.
"Pemerintah sih sudah melarang tapi kalau mereka nekat mudik, tapi pemdes disini sudah terlebih dahulu menyiapkan tempat untuk karantina. Sehingga tidak membuat kawatir warga kampung disini,"kata dia. (Jaka)
(wd)