SOLO, solotrust.com - Kemajuan teknologi ibarat pisau bermata dua, yang mana memiliki dampak positif dan negatif. Oleh karena itu, sebagai orangtua harus mampu menjadi parents zaman now agar anak terhindar dari pengaruh negatif kemajuan teknologi.
Demikian yang dikatakan oleh Kak Seto, pemerhati anak dalam seminar Cyber Bullying Zaman Now di Monumen Pers Nasional, Sabtu (23/12/2017).
"Ini adalah alat. Jangan sampai kita diperalat. Ibarat sebuah pisau atau gunting. Bisa untuk berkarya, tapi bisa juga untuk berbuat kejahatan. Jadi bagaimana orang tua mampu menjalin komunikasi yang efektif, penuh dengan keakraban, persaudaraan, tanpa adanya kekerasan," ujar Kak Seto.
Kata Kak Seto, penting untuk melibatkan seluruh anggota keluarga dalam kegiatan penggunaan teknologi.
"Mohon alat-alat seperti gadget, handphone dan sebagainya tidak sekedar disimpan di kamar, jika anak sudah punya kamar sendiri, tapi diletakkan di ruang keluarga," lanjutnya.
Itu merupakan salah satu upaya agar anak tidak terpaku pada gadget. Karena menurutnya, jika anak terlalu intens menggunakan gadget, maka kemampuan berkomunikasi anak tidak berkembang dengan baik. Selain itu, kecanggihan teknologi juga dapat membuat anak menjadi kurang menghargai proses.
"Kalau anak terlalu terpaku (pada gadget), akhirnya kemampuan komunikasi kurang berkembang. Itulah ada saat-saatnya diet televisi, diet gadget, diet internet. Lalu kita mulai mendongeng, rapat keluarga, berdiskusi, melakukan permainan-permainan tradisional dan sebagainya," terang psikolog alumni Universitas Indonesia (UI) ini.
Orangtua perlu menyadari bahwa anak-anak adalah peniru yang baik. Oleh karena itu, mereka seharusnya dapat memberikan teladan kepada anak-anaknya dalam penggunaan internet. "Beri contoh orang-orang yang menggunakan internet dengan baik. Orang yang sukses dengan gadget, tapi tetap ada kemampuan untuk berteman, bersosialisasi, berorganisasi. Contoh teladan dalam tindakan konkret," ungkap Kak Seto.
Kak Seto menegaskan bahwa orangtua harus menjalin komunikasi yang baik dengan anak-anak. Komunikasi baik yang dimaksud adalah tanpa menggunakan kekerasan. Perlu digarisbawahi bahwa zaman dulu dengan sekarang adalah beda. Sehingga, ajarkan anak-anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zaman old.
"Stop kekerasan terhadap anak, baik di rumah maupun lembaga pendidikan, baik formal maupun informal. Orangtua harus menjadi idola putra putrinya sendiri," tegasnya. (sq-a)
(redaksi)
