Viral

Merasa Dipenjara, Kakek Berstatus PDP Ngamuk

Viral

11 Mei 2020 20:31 WIB

Dua orang petugas medis berupaya menahan pintu ruang isoalsi dari kakek berstatus PDP yang tengah ngamuk

Solotrust.com - Di sejumlah rumah sakit rujukan penanganan kasus Covid-19, ruang isolasi pasien positif dibuat tertutup dan hanya beberapa orang petugas medis berbaju hazmat diperkenankan berlalu-lalang keluar masuk ruang isolasi. Hal ini dilakukan agar penyebaran virus corona tidak semakin masif dan pasien pun terlindungi serta tertangani dengan baik.

Namun, belakangan ini di media sosial menyebar sebuah rekaman video memperlihatkan seorang pasien dalam pengawasan (PDP) tampak mendobrak pintu ruang isolasi. Upaya itu pun dicoba ditahan dua orang petugas berbaju hazmat. Salah satu akun media sosial Instagram yang mengunggah rekaman video itu ialah @smart.gram pada 8 Mei 2020.



Dalam rekaman terlihat kedua orang petugas medis berusaha sekuat tenaga menahan pintu ruang isolasi. Namun, sesaat kemudian keduanya terlihat menyerah dengan keinginan kakek berstatus PDP. Mereka pun membiarkan sang kakek membuka pintu yang seharusnya tertutup.

Kakek berstatus PDP itu kemudian keluar dari ruangan dengan tersenyum penuh kemenangan. Ia tampak hanya mengenakan pakaian dalam saja serta menggunakan peci. Sesaat kemudian terlihat mengomel dengan bahasa Jawa Timuran.

“Tampak kakek ini berteriak saat petugas medis berpakaian APD (alat pelindung diri-red) menutup pintu ruang isolasi. Sang kakek pun berusaha keluar sekuat tenaga dari ruang isolasi rumah sakit tersebut. Sementara dua petugas medis dalam video itu tampak berupaya menutup pintu ruang isoalsi dan mencegah kakek ini keluar dari ruang isolasi,” Tulis akun @smart.gram.

Akun ini juga menuliskan, sang kakek merasa seperti dipenjara, padahal dirinya tidak melakukan kesalahan apa pun. Rekaman video viral itu disebutkan terjadi di RSUD Tongas Probolinggo, Jawa Timur.

Selain sudah diputar lebih dari 70 ribu kali, video tersebut juga mendapat 400 lebih komentar dari netizen. Banyak netizen menyayangkan tindakan sang kakek berstatus PDP karena tidak mematuhi penanganan pasien yang berada di bawah pengawasan tenaga medis. (dd)

(redaksi)