Hard News

Pasca Teror Bom di Polsek Bontoala, Pengamanan Mapolres Salatiga Diperketat

Hard News

2 Januari 2018 10:51 WIB

Personel Brimob Polres Salatiga bersenjata memeriksa setiap orang yang akan masuk ke Mapolres. (dok. solotrust.com)

SALATIGA, solotrust.com - Pasca-serangan bom molotov di Polsek Bontoala, Makasar, Sulawesi Selatan, Senin (1/1/2018) dini hari, aparat Polres Salatiga memperketat pengamanan di dalam Mapolres. Dengan membawa senjata lengkap, personel brimob Polda Jawa Tengah diperbantukan mengamankan pintu masuk Mapolres Salatiga.

Para personel mengamankan pintu masuk Mapolres untuk mencegah masuknya barang berbahaya seperti bom, senjata api, maupun senjata tajam yang bisa membahayakan anggota Polri.



Satu persatu warga sipil yang hendak masuk ke Mapolres Salatiga dihentikan untuk diperiksaa barang bawaannya. Bagasi mobil serta jok sepeda motor warga pun tak luput dari pemeriksaan petugas.

Kapolres Salatiga AKBP Yimmy Kurniawan mengatakan, pengetatan penjagaan bertujuan untuk mengantisipasi adanya aksi teror susulan, usai serangan bom molotov di Polsek Bontoala setelah malam pergantian tahun.

"Kita menyiagakan 50 personel dari Polda Jawa Tengah untuk memperkuat pengamanan di Mako Polres Salatiga," terang Yimmy, kemarin (1/1/2018).

Teknis pengetatan pengamanan dengan menambah penebalan penjaga, melibatkan unsur Dalmas, hingga patroli yang nantinya akan berjaga selama 24 jam penuh, dengan berkeliling seluruh markas, serta membuka pintu akses hanya pintu utama, dan membuat peredam kejut untuk mengurangi kecepatan.

Baca juga : Kapolsek Jadi Korban Peledakan, Ini Ciri-ciri Pelakunya

Diharapkan dengan adanya penjagaan ketat bisa meminimalisir aksi teror yang mengarah pihak kepolisian.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah aksi teror dengan bom molotov bersaya ledak rendah meledak di Polsek Bontoala yang mengakibatkan Kapolsek Bontoala dan seorang anggota Polsek terluka terkena serpihan ledakan.

(tata)

(way)