Solotrust.com - Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) mencatat 21 warga meninggal dunia akibat banjir bandang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin (13/07/2020) lalu. Data bersumber dari Basarnas per Rabu (15/07/2020) sore.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengutarakan selain korban jiwa, tim SAR gabungan masih mencari korban hilang. Dampak bencana teridentifikasi di enam kecamatan, yakni Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.
“Lebih dari 1500 warga berhasil diselamatkan oleh petugas di lapangan, sedangkan korban luka telah mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit,” tambahnya, dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id
Sementara itu, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada Rabu sore, pascabanjir sebanyak 156 KK (655 jiwa) mengungsi dan 4202 KK (15.994 jiwa) terdampak.
Kerugian material tercatat 4930 unit rumah terendam, sepuluh unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, satu kantor Koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian 1 m, jembatan antardesa terputus, dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi 1 hingga 4 m.
Terkait bencana ini, menurut Raditya Jati, BPBD Kabupaten Luwu Utara dan instansi terkait telah melakukan upaya penanganan darurat. Tak hanya evakuasi dan pencarian korban, namun dilakukan pula kaji cepat kebutuhan serta penanganan penyintas dan operasional pos komando.
“Di samping itu, alat berat berupa empat unit ekskavator dikerahkan guna membersihkan lumpur di Kecamatan Masamba, dan enam unit di Kecamatan Baebunta,” sambung dia.
Menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, banjir salah satunya dipicu hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari terakhir. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang, dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang. BNPB masih mengumpulkan data-data lapangan untuk menganalisis pemicu terjadinya banjir bandang.
Terkait dengan kondisi pandemi saat ini, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah dengan kategori risiko rendah atau berada pada zona kuning. BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk waspada dan cermat dalam prosedur penanganan warga terdampak pascabanjir, khususnya di tengah pandemi Covid-19
(redaksi)