KLATEN, solotrust.com - Arya tampak letih bercampur gembira saat mengendalikan bendinya. Bagi anak yang baru berusia 13 tahun itu, menarik bendi adalah pekerjaan mingguan (setiap minggu sekali) saat acara car free day (CFD) di Kabupaten Klaten.
Arya mengaku, aktivitas tersebut dilakukan untuk mencari tambahan uang saku sejak kelas 6 SD.
"Iya, buat tambahan saku. Saya sejak kelas 6 SD sudah diajari narik bendi," ucap anak yang baru duduk di bangku SMP kelas 1 itu.
Dia bahkan berujar bahwa awalnya sempat takut dengan pekerjaannya tersebut. "Ya, awalnya agak takut sama kuda, tapi lama-kelamaan menjadi terbiasa. Sebab, kudanya juga tidak galak," kata Arya saat ditemui di CFD Klaten, pagi tadi (7/1/2018).
Selain Arya, ada Yuni Astuti, yang bertugas sebagai kusir bendi ini mengaku, menarik bendi di CFD sudah dialami satu tahun lamanya. Ia berteman dengan kuda milik orang tuanya sejak kecil.
"Saya sejak kecil sudah dekat dengan kuda. Sudah setahun narik bendi. Ya, sudah lulus sekolah SMA. Ini hanya Hari Minggu saja pas CFD," kata Yuni.
Penghasilannya tak menentu. Jika sedang ramai, dia bisa mendapatkan uang sekitar Rp200 ribu. Itu pun harus ia lakukan dari pagi hingga menjelang siang.
"Ya lumayan dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB mendapat Rp 200 ribu," ucap Yuni.
Sementara itu Ketua Paguyuban Bendi Klaten Warsito, mengatakan keseluruhan bendi yang ada di CFD berjumlah 25. Menurutnya, dengan adanya bendi ini bisa menarik para wisatawan yang berkunjung di Kota Klaten. Selain para wisatawan luar Klaten, juga untuk warga Klaten sendiri.
"Ya, setiap Minggu pagi kami bersama 25 bendi star di jalan ini (jalan Pemuda Klaten). Ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat terutama pemilik bendi. Per satu putaran sekitar satu setengah kilo penumpang ditarik biaya Rp 20 ribu," kata Warsito.
Ditambahkan dia, setiap bendi selama CFD berlangsung rata-rata kusir bisa menarik penumpang 10 hingga 15 kali.
"Angkutan tradisional ini kita hidupkan, jangan sampai punah. Angkutan tradisional ini kan ramah lingkungan, makanya ini kita uri uri. Dengan itu, ekonomi arus bawah ini bisa meningkat," tandas Warsito.
(joko)
(way)