Ekonomi & Bisnis

Pertamina Targetkan Uji Coba Produksi Green Avtur Akhir 2020

Ekonomi & Bisnis

23 Juli 2020 19:31 WIB

SPBU Pertamina (Dok. Istimewa)

JAKARTA, solotrust.com - Setelah sukses melakukan ujicoba produksi Green Diesel D100 di Kilang Dumai sebesar seribu barel per hari, Pertamina kini menyiapkan Kilang Cilacap untuk bisa uji coba memproduksi green avtur pada akhir 2020. 

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan pada akhir 2020, Pertamina akan melakukan ujicoba produksi green avtur yang pertama dengan co-processing injeksi tiga persen minyak kelapa sawit atau CPO yang telah diproses lebih lanjut. Dengan begitu, hilang getah, impurities, dan baunya (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil/RBDPO) di fasilitas eksisting Kilang Cilacap.



“Uji coba green avtur ini merupakan bagian dari roadmap pengembangan biorefinery Pertamina dalam rangka mewujudkan green energi di Indonesia. Selain Kilang Dumai yang sudah berhasil mengolah seratus persen minyak sawit menjadi Green Diesel D100, Pertamina juga akan membangun dua Standalone Biorefinery lainnya, yakni di Cilacap dan Plaju,” ujar Nicke Widyawati di sela kunjungannya pada proyek pembangunan Standalone Biorefinery Cilacap, Selasa (21/07/2020). 


Standalone Biorefinery di Cilacap nantinya dapat memproduksi green energy berkapasitas 6000 barel per hari, sedangkan Standalone Biorefinery di Plaju dengan kapasitas 20 ribu barel per hari. Kedua standalone Biorefinery ini kelak akan mampu memproduksi green diesel maupun green avtur dengan berbahan baku seratus persen minyak nabati.

“Pertamina terus melangkah sejalan dengan tren penyediaan energi dunia dengan mengupayakan hadirnya green energy. Selain green diesel dan green avtur yang akan diujicoba, Pertamina juga telah melakukan ujicoba green gasoline. Beberapa perusahaan dunia sudah dapat mengolah minyak sawit menjadi green diesel dan green avtur, namun untuk green gasoline Pertamina merupakan yang pertama di dunia,” imbuhnya. 

Green gasoline telah berhasil diujicobakan di fasilitas Kilang Plaju dan Cilacap sejak 2019 dan 2020 di mana Pertamina mampu mengolah bahan baku minyak sawit hingga sebesar 20 persen injeksi.

Menurut Nicke Widyawati, ikhtiar Pertamina diwujudkan sesuai arahan presiden untuk mengoptimalkan sumber daya dalam negeri guna membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional. 

Pihaknya juga menambahkan, green energy akan memanfaatkan minyak sawit melimpah di dalam negeri sebagai bahan baku utama, sehingga produk green energy memiliki TKDN sangat tinggi. Langkah ini juga positif karena akan mengurangi defisit transaksi negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebelumnya pekan lalu, Pertamina menyampaikan keberhasilan ujicoba produksi Green Diesel D-100 mencapai seribu barel per hari di fasilitas eksisting Kilang Dumai. D100 diproses dari seratus persen RBDPO dengan bantuan katalis yang dibuat Research & Technology Center Pertamina dan ITB.

Dalam uji coba performa melalui road test 200 km, D100 dijadikan bahan bakar dicampur dengan solar serta FAME. Terbukti menghasilkan bahan bakar diesel lebih berkualitas dengan angka cetane number lebih tinggi, lebih ramah lingkungan dengan angka emisi gas buang lebih rendah, serta lebih hemat penggunaan bahan bakarnya. 

(redaksi)