Hard News

Dua Hari Bertambah Satu Digit, Pemkot Tetap Antisipasi Outbreak

Jateng & DIY

1 September 2020 08:03 WIB

Ilustrasi.

SOLO, solotrust.com - Kendati penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Solo selama dua hari terakhir menunjukkan tren menurun, yakni hanya satu digit, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tetap melakukan langkah untuk mengantisipasi terjadinya outbreak, yakni dengan menyiapkan RSUD Bung Karno, Semanggi, Pasarkliwon menjadi rumah sakit khusus Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, jika terjadi outbreak, maka seluruh kapasitas bed yang ada di RSUD Bung Karno akan digunakan untuk merawat pasien Covid-19. Di sisi lain, untuk tenaga medis bisa dilakukan penambahan dengan merekrut sukarelawan atau menarik tenaga medis yang ada di Puskesmas ataupun RSUD Ngipang.



“Saat ini dari 25 bed yang ada di ruang isolasi baru terpakai 14 bed. Kalau memang terjadi outbreak kami akan mengoperasikan lantai 4 yang selama ini belum dipakai. Satu lantai bisa digunakan untuk 50 bed,” jelasnya.

Dan jika memang situasinya memburuk, maka seluruh bed yang ada di RSUD Bung Karno bisa digunakan dengan jumlah total bed mencapai 200 buah.

“Daripada membuka RS darurat lebih efektif untuk memaksimalkan RSUD Bung Karno. Apalagi rumah sakit kan harus memiliki standar supaya nakesnya juga aman,” imbuhnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah pasien positif Covid-19 bertambah empat orang. Dengan rincian tiga orang dari hasil swab mandiri dan satu orang dari hasil tracing pasien positif Covid-19 dari Kabupaten Sukoharjo.

Dengan penambahan tersebut, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Kota Solo menjadi 671 orang. Rinciannya, 36 orang rawat inap, 88 orang isolasi mandiri, 518 orang sembuh, dan 29 orang meninggal dunia. Sedangkan kumulatif pasien suspek tercatat sebanyak 1.183 orang. Dengan rincian 18 orang rawat inap,1.107 orang discard, dan 58 suspek meninggal dunia. (awa)

(wd)