Hard News

Kasus Covid-19 di Karanganyar Naik, Klaster Perkantoran Mendominasi

Jateng & DIY

26 November 2020 11:23 WIB

Plt Kepala Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Kabupaten Karanganyar, Purwati (kanan) saat menjadi narsum talkshow di TATV Rabu (25/11).

KARANGANYAR, solotrust.com - Situasi Pandemi Covid 19 di Kabupaten Karanganyar pada saat ini masih berada pada zona merah. Dari data laman covid19.karanganyarkab.go.id tercatat hingga Rabu (25/11) sebanyak 329 Positif Covid-19,  Isolasi mandiri 178 orang, Rawat inap ada 151 orang, sembuh 926 orang sedangkan meninggal dunia mencapai 83 orang.

Penambahan jumlah kasus positif covid 19 masih terus terjadi dan belum ada tanda-tanda penurunan sehingga belum bisa dipastikan kapan pandemi covid 19 akan berakhir, tetapi justru terjadi peningkatan kluster keluarga, kluster tempat kerja dan kluster tempat ibadah. Namun menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Kabupaten Karanganyar, Purwati mengatakan, jika klaster perkantoran mendominasi penyebaran virus ini.



“Setiap hari ( kasus covid-19) kita Fluktuatif ya, dan klaster perkantoran yang masih mendominasi,” ujar Plt Purwati saat talkshow di TATV (25/11).

Sementara itu disinggung menjelang libur natal dan tahun baru untuk di wilayah Karanganyar yang menjadi kunjungan wisatawan dari luar, Purwanti menanggapinya bahwa sejauh ini belum ada keputusan terkait prosedur libur panjang dari Pemkab, namun demikian pihaknya tetap siap melakukan pemantauan yang lebih ketat di setiap objek Wisata di Karanganyar.

“ Jadi, pemantauan lebih kita ketatkan lagi khususnya libur natal dan di akhir tahun. Petugas akan lakukan screening seperti cek suhu, kesediaan tempat cuci tangan.” Ungkap Purwati.

Lebih lanjut, Purwati menyebutkan bahwa sejauh ini dari pantauan di lapangan  masih ditemukan warga yang abai terhadap protokol kesehatan, salah satunya tidak memakai masker. Dirinya sering menjumpai jika warga tidak bermasker maka ia langsung menegurnya.

“Tidak dipungkiri masih kita jumpai saat di Rumah Makan misalnya, Kasir saat itu sata tegur karena tidak memakai masker. Maka edukasi tidak boleh bosan kita lakukan,” kata Purwati. (elv)

(wd)