Hard News

Astaga! Adolf Hitler Menangi Pemilu Namibia

Hard News

5 Desember 2020 17:31 WIB

Adolf Hitler Uunona (Foto: BBC/Eagle FM Namibia)

Solotrust.com - Seorang politisi Namibia bernama Adolf Hitler menyatakan dia tidak punya rencana untuk 'mendominasi dunia' setelah meraih kemenangan besar dalam pemilihan umum di negaranya.

Adolf Hitler Uunona pekan lalu terpilih sebagai anggota dewan untuk konstituensi (daerah pemilihan) Ompundja. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Bild, dia bersikeras dirinya tidak punya hubungan sama sekali dengan ideologi Nazi.



Adolf, seperti nama depan khas Jerman lainnya, tak jarang ditemukan di negara yang pernah menjadi koloni Jerman.

Adolf Hitler Uunona mengatakan, ayahnya yang menamai dia dengan nama pemimpin Nazi. Namun, menurutnya sang ayah mungkin tak mengerti prinsip dan pandangan dari sosok kontroversial Adolf Hitler.

"Saat saya masih anak-anak, saya melihatnya sebagai nama yang sepenuhnya normal," kata Uunona yang memenangkan pemilu dengan raihan 85 persen suara.

"Baru setelah saya tumbuh dewasa saya menyadari: Pria ini ingin menaklukkan seluruh dunia. Saya tidak ada hubungannya dengan itu semua," tambahnya, dikutip dari BBC, Sabtu (05/12/2020).

Uunona mengatakan, istrinya memanggilnya Adolf dan dia terbiasa menggunakan nama itu di depan publik. Dia pun tak punya rencana untuk mengubahnya.

Untuk diketahui, pada kurun waktu 1884 dan 1915, Namibia merupakan bagian dari wilayah Jerman yang disebut Afrika Barat Daya Jerman.

Kekaisaran Jerman telah membantai ribuan orang pada 1904-1908 selama pemberontakan oleh suku Nama, Herero, dan San. Beberapa sejarawan menyebut pembasmian etnis itu sebagai "genosida yang terlupakan".

Awal tahun ini, Namibia menolak tawaran ganti rugi Jerman senilai €10 juta atau sekira Rp171 miliar terkait peristiwa kelam itu. Negosiasi pun masih akan tetap dilakukan untuk merevisi tawaran itu.

Setelah Perang Dunia I, Namibia berada di bawah kendali Afrika Selatan dan memperoleh kemerdekaan pada 1990. Kendati demikian, Namibia masih memiliki banyak kota bernama Jerman dan komunitas kecil berbahasa Jerman.

Partai Swapo aliran kiri-tengah muncul dari gerakan kemerdekaan Namibia dan telah memerintah negara itu sejak 1990. Namun, dukungan untuk partai tersebut telah menurun, menyusul tuduhan suap atas industri perikanan. Dalam pemilu bulan lalu, Swapo kehilangan kendali atas 30 kota besar. (and)

(redaksi)