Solotrust.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan perintah darurat setelah terjadi peretasan Departemen Keuangan dan Perdagangan. Seluruh agen sipil federal pun telah diinstruksikan untuk memutuskan sambungan dari SolarWinds, alat jaringan komputer yang sedang dieksploitasi oleh peretas.
Sejauh ini, AS belum secara terbuka mengidentifikasi siapa yang berada di balik serangan itu. Aksi peretasan terjadi kurang dari sepekan setelah firma keamanan siber FireEye mengungkapkan bahwa alat peretasannya telah dicuri saat terjadi pelanggaran.
Melansir BBC, Senin (14/12/2020), Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (Cisa) menyebut peretasan saat ini sangat berpotensi membahayakan sistem pemerintah.
Perusahaan teknologi SolarWinds yang merancang alat tersebut menyerukan lewat Twitter, pengguna platform Orion harus segera meningkatkan keamanan untuk mengatasi berbagai kerentanan yang mungkin muncul.
FireEye mengungkapkan dalam sebuah posting blog, mereka telah mengidentifikasi kampanye global dari awal tahun ini untuk menyusupi jaringan komputer organisasi swasta dan publik dengan memasukkan kode berbahaya ke dalam pembaruan perangkat lunak.
Perusahaan tersebut mengatakan, ini termasuk pembaruan pada SolarWinds Orion yang memberikan pelaku peretasan akses jarak jauh ke lingkungan korban. Disebutkan pula, aksi peretasan itu mendemonstrasikan keahlian dan operasi tingkat tinggi yang disponsori negara.
Beberapa pihak yang mengetahui penyelidikan atas serangan itu mengatakan kepada Reuters, Rusia diyakini berada di balik aksi peretasan. Menanggapi tudingan tersebut, Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan di Facebook mengatakan tuduhan itu tidak berdasar. (and)
(redaksi)