Hard News

BMKG Ingatkan Prospek Iklim 2021, Waspadai Potensi Banjir di Awal Tahun

Hard News

26 Desember 2020 13:31 WIB

Ilustrasi (Pixabay)

JAKARTA, solotrust.com - Hasil pemantauan perkembangan musim hujan hingga menjelang akhir Desember 2020, menunjukkan sebanyak 85 persen zona musim (ZOM) di wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Demikian disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Sementara 15 persen sisanya belum memasuki musim hujan, yakni Lampung bagian tengah dan Timur, pesisir Utara Banten, DKI Jakarta bagian Barat, Jawa Barat bagian Utara, sebagian Jawa Timur, Bali bagian Selatan, sebagian NTB, NTT bagian Timur, Sulawesi Selatan bagian Timur, Sulawesi Barat bagian Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara bagian Timur, sebagian Maluku, dan Papua bagian tengah-Selatan.



"Musim hujan tahun 2020/2021 kali ini diwarnai oleh latar belakang fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020 dan diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas La Nina Moderat menjadi La Nina Lemah pada Maret 2021," kata Dwikorita Karnawati di Jakarta tengah pekan ini, dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, bmkg.go.id, Sabtu (26/12/2020).

Saat ini, analisis anomali suhu muka laut Samudra Pasifik bagian tengah menunjukan kondisi lebih dingin minus 1.34 derajat Celcius dari normalnya.

"Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan prakiraan curah hujan bulanan, diprakirakan kondisi musim hujan hingga Maret 2021 akan bersifat "normal" sampai "atas normal" atau cenderung lebih basah dari biasanya atau bila dibandingkan dengan musim hujan tahun lalu," terang Dwikorita Karnawati.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, menambahkan beberapa daerah berpotensi mengalami curah hujan kategori tinggi (300-500mm/bulan) untuk periode enam bulan ke depan, yakni pada Januari hingga April 2021 adalah di bagian Barat Sumatra, sebagian besar Jawa, sebagian Bali, NTT, NTB, bagian tengah-Utara Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Demikian pula pada Mei hingga Juni 2021 diprediksi di bagian Utara Kalimantan, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat bagian Utara, dan Papua bagian tengah.

Secara umum, curah hujan pada Januari hingga Maret 2021 diprakirakan berkisar antara 200 - 500 mm/bulan atau cenderung lebih tinggi dibandingkan pada 2020. Sebagian Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua diprakirakan mendapatkan curah hujan bulanan lebih dari 500 mm/bulan.

Selanjutnya, Dwikorita Karnawati juga menambahkan, beberapa daerah diprakirakan akan mendapatkan peningkatan curah hujan 40 persen hingga 80 persen lebih tinggi dari curah hujan pada 2020.

Daerah itu, antara lain Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Banten bagian Selatan, sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan Timur dan Utara, sebagian besar Sulawesi kecuali Sulawesi Selatan, Maluku dan Maluku Utara, Papua Barat dan sebagian Papua.

Peningkatan curah hujan itu berpotensi meningkatkan peluang banjir di Indonesia pada Januari hingga Maret 2021, khususnya di Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.

(redaksi)