SOLO, solotrust.com- Pandemi setahun belakangan ini telah membuat banyak sektor kewalahan. Tak sedikit di antaranya, bahkan harus merugi dari sisi ekonomi.
Namun, di mata penyair dan sastrawan Joko Pinurbo, pandemi justru menjadi masa menguntungkan. Pasalnya, manusia seakan dipaksa melakukan perenungan serta merefleksikan diri sendiri.
"Di masa pandemi saya justru mendapatkan kejutan, yaitu masa sunyi dan masa untuk mawas diri," ujarnya dalam diskusi webinar Gelar Panca Pustaka Sastra, diselenggarakan Dinas Kebudayaan Kota Solo di Ndalem Djojokoesoeman, Selasa (23/03/2021).
Awalnya, penyair akrab dengan sebutan Jokpin merasa gamang saat memasuki masa pandemi. Ia memikirkan kelanjutan hidupnya ke depan serta memikirkan untuk tetap sehat.
Namun, lambat laun Jokpin bisa mengambil hikmah dari masa pandemi. Ia berhasil menyelesaikan sepasang buku kumpulan puisi terbarunya. Buku ditulis secara paralel berjudul 'Salah Piknik' dan 'Sepotong Hati di Angkringan.'
Hal senada juga diutarakan sastrawan serta teaterawan Sosiawan Leak yang juga menjadi narasumber acara. Penyair dengan panggilan akrab Leak ini pun merasa ibadahnya semakin khusyuk. Dirinya merasa puasa tahun kemarin, Tuhan memaksa agar manusia dapat berpuasa sebagaimana mestinya.
"Saya itu menemukan puasa sebenarnya saat Ramadan tahun kemarin karena puasa kemarin dipuasakan oleh Tuhan," aku Leak, mengingat puasa tahun lalu dirinya tak melihat banyak orang berlalu lalang selepas sahur maupun sebelum berbuka puasa.
Leak juga mengkritik banyaknya orang berjualan makanan di jalanan sesaat sebelum berbuka puasa. Hal ini justru dirasa menganggu.
Selain itu, Leak juga mengkritisi banyaknya diksi pembatasan tentang lockdown, Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan masih banyak lainnya sehingga membuat masyarakat khawatir.
Selain Joko Pinurbo dan Sosiawan Leak, Drs Supardjo MHum juga didapuk menjadi pembicara pada diskusi yang berlangsung pagi hingga siang hari, dimoderatori Indah Darmastuti. (dd)
(redaksi)