Hard News

Gila Bos! Gara-gara Terusan Suez Tersumbat Kapal Raksasa, Kerugian Tembus Rp138 Trilun

Global

26 Maret 2021 10:59 WIB

Kapal Ever Given, megakontainer yang terdampar di Terusan Suez (Foto: BBC/Getty Images)

Solotrust.com - Terusan Suez belakangan bikin geger. Tahu donk guys, sebuah megakontainer Ever Given, kapal raksasa sepanjang empat lapangan sepak bola dengan lebar 59 meter tersangkut di terusan vital itu. Akibatnya, kendaraan laut itu memblokir salah satu rute perdagangan terpadat di dunia.

Jelas, kondisi ini membuat kalangan pengusaha pusing tujuh keliling. Betapa tidak, menurut data pengiriman, kapal yang terdampar di Terusan Suez menampung barang senilai US$9,6 miliar atau setara Rp138 triliun setiap hari. Serem nggak sih!



Melansir BBC, Jumat (26/03/2021), data dari pakar pengiriman Lloyd's List menyebut lalu lintas ke arah Barat di Terusan Suez bernilai sekira US$5,1 miliar atau setara Rp73,7 triliun per hari. Sementara lalu lintas menuju Timur sekira US$4,5 miliar atau setara Rp65 trilun per hari.

Kata para ahli nih guys, kendati sudah ada upaya untuk membebaskan kapal, namun dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mengeluarkannya. Pasalnya, The Ever Given yang dioperasikan perusahaan Taiwan Evergreen Marine, memiliki panjang empat lapangan sepak bola, termasuk salah satu kapal kontainer terbesar di dunia. Penyumbatannya menyebabkan banyak kapal lain yang mencoba melewati Terusan Suez jadi terhambat.

Seperti kamu ketahui Solotrusters, Terusan Suez yang memisahkan Afrika dari Timur Tengah dan Asia adalah salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia. Sekira 12 persen dari total perdagangan global melewatinya.

Selain minyak, lalu lintas laut sebagian besar merupakan produk kebutuhan konsumen umumnya, seperti pakaian, furnitur, komponen manufaktur, dan suku cadang mobil.

Menurut data Lloyd's List nih Solotrusters, ada lebih dari 160 kapal menunggu di kedua ujung kanal. Ini termasuk 41 kapal curah dan 24 kapal tanker minyak mentah.

Selain menunda ribuan peti kemas memuat barang-barang konsumen, kapal yang terdampar juga memuat peti kemas kosong yang menjadi kunci ekspor. Jika penundaannya singkat, sebagian besar perusahaan akan menanggung penundaan ekstra dalam waktu transit. Namun, petugas setempat mengatakan kemacetan bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk bisa diatasi.

Terkait kondisi ini, beberapa perusahaan pun lebih memilih mempertimbangkan menerbangkan barang dagangan pengganti untuk produk bernilai lebih tinggi, atau mengangkutnya melalui kereta api. Dua perusahaan pelayaran besar, Maersk dan Hapag-Lloyd, bilang mereka tengah mencari opsi untuk menghindari Terusan Suez.

Hmm.. semoga cepat teratasi ya Solotrusters! Bingung juga tuh kalau pengiriman terus-terusan terhambat. (and)

(redaksi)