Hard News

Peran Penting Penyiaran Tingkatkan Optimisme Pemulihan Ekonomi Pascapandemi

Jateng & DIY

31 Maret 2021 12:31 WIB

Seminar Nasional Harsiarnas ke-88 di Auditorium Sarsito Mangunkusumo RRI Surakarta, Selasa (30/03/2021)

SOLO, solotrust.com - Lembaga penyiaran di Indonesia diharapkan turut berkontribusi membangun optimisme masyarakat sehingga mendorong pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Agung Suprio ketika membuka Seminar Nasional bertema "Penyiaran sebagai Pendorong Kebangkitan Ekonomi Pascapandemi" di Auditorium Sarsito Mangunkusumo RRI Surakarta, Selasa (30/03/2021).



Agung Suprio menjelaskan tema Harsiarnas ke-88 adalah Lembaga Penyiaran sebagai Pendukung Kebangkitan Ekonomi Pascapandemi. Tema ini dinilai relevan setelah setahun lamanya terjadi pandemi Covid-19 sehingga di Indonesia dan seluruh dunia mengalami stagnasi ekonomi. Dengan pelaksanaan vaksinasi oleh pemerintah diharap akan terjadi kebangkitan ekonomi.

"Kami sadar ini tugas yang berat, tetapi kami optimis bahwa lembaga penyiaran televisi dan radio, di bawah regulasi undang-undang dan diatur oleh KPI akan memberikan optimisme kepada masyarakat Indonesia bahwa sebentar lagi ekonomi akan bangkit setelah vaksin diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.

Agung Suprio menambahkan, terkait UU Cipta Kerja disahkan pada 2 November 2020 lalu, pemerintah mewajibkan siaran televisi analog akan pindah ke digital. Jadi pada 2 November 2022 semua siaran televisi akan mengubah dari analog ke digital. Dengan keuntungan, masyarakat akan dapat menonton tayangan dengan jernih dan bersih.

Apabila pindah ke siaran digital, masyarakat dapat melihat tayangan dengan bersih dan jernih, tanpa gangguan, dan tanpa berlangganan TV kabel. KPI mendukung pemerintah dalam mendukung migrasi atau perpindahan itu. KPI menilai ini bukan semata-mata perpindahan teknologi, namun mengantisipasi banyaknya TV yang akan muncul di era baru serta teknologi 5G.

"Masyarakat akan dimanjakan, industri televisi juga semakin marak, industri kreatif akan tumbuh, akan banyak konten kreator, TV tidak akan kehabisan konten. Ini akan menjadikan kebangkitan ekonomi sesungguhnya, minimal di bidang televisi," katanya.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa mengatakan, saat ini kita mengalami perubahan besar akibat wabah virus corona yang mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Virus corona menghantam berbagai sendi kehidupan manusia. Tak hanya menimbulkan gangguan kesehatan, namun aspek negatifnya terasa dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Menurutnya, dalam masa seperti ini lembaga penyiaran memiliki tugas penting dalam memberikan informasi bermanfaat, khususnya pesan-pesan positif pada masyarakat. Hal ini penting guna mempercepat kebangkitan di tengah pandemi dan percepatan pemulihan ekonomi.

"Semoga keberadaan lembaga siaran publik dalam membangun moralitas bangsa tetap terjaga jika semua melakukan apresiasi terhadap lembaga penyiaran, Saya yakin dunia penyiaran ke depan akan menjadi mitra yang baik di dalam kerangka pembangunan masyarakat Indonesia," kata Teguh Prakosa.

Sejumlah narasumber mengisi acara, di antaranya Meutya Hafid (Ketua Komisi I DPR RI), Rosarita Niken Widiastuti (Staf Khusus Kominfo), Iman Brotoseno (Direktur Utama LPP TVRI),  Soleman Yusuf (Direktur Program dan Produksi RRI), dan Syafril Nasution (Ketua ATVSI).

Selain itu, Ketua DPR RI Puan Maharani serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno turut menyampaikan sambutan secara virtual. Acara diikuti 50 insan penyiaran di lokasi acara dan 500 peserta secara virtual. (rum)

(end2021)