BALI, solotrust.com - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan terus mengupayakan pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan utara Bali Rabu (21/4) dini hari lalu.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan fokus pencarian kini dilakukan di dekat Celukan Bawang, bagian utara Bali.
"Fokus pencarian di sekitar Celukan Bawang, bagian utara Bali," kata Laksamana Julius seperti dilansir Antara, Sabtu (24/4/2021).
Celukan Bawang merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Desa itu berada di wilayah pesisir utara Pulau Bali.
Selain itu, pencarian juga dilakukan dititik lainnya yang memiliki daya magnet kuat. KRI Rigel-933 dari Pusat Hidro-Oseanograf TNI AL juga turut dikerahkan untuk mencari kapal buatan Jerman tersebut.
“KRI Rigel lebih ke arah itu (magnet) untuk memastikan bendanya apa,” kata Julius.
Bantuan dari negara lain mulai berdatangan, seperti Australia yang mengirim HMAS Ballarat.
Sedangkan pesawat P-8 Poseidon milik Amerika tiba di Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali pada Sabtu (24/4) dinih hari. Pesawat militer Amerika itu memiliki kemampuan untuk mendeteksi kapal selam.
Dijadwalkan nanti pada pukul 16.00 WITA pesawat Poseidon akan mulai melakukan pencarian KRI Nanggala-402.
“Nanti pada pukul 16.00 WITA pesawat Poseidon akan takeoff dari Bali dan melakukan kegiatan pencarian,” kata Julius.
Pencarian kapal selam juga melibatkan kapal-kapal negara lain, seperti HMAS Ballarat dan HMAS Sirius dari Australia, kapal MV Swift Rescue dari Singapura dan lainnya.
Sejauh ini TNI telah mengerahkan 21 KRI yang sebagian besar memiliki daya deteksi sonar untuk memetakan situasi di kedalaman dan dasar laut.
TNI juga mendapatkan bantuan empat kapal dan satu unit alat deteksi bawah laut atau remote operation vehicle (ROV) dari Polri.
Basarnas juga mengerahkan dua unit kapal dan satu ROV untuk mencari KRI Nanggala-402 yang membawa 53 personil TNI AL.
(zend)