Hard News

Upaya Pengangkatan KRI Nanggala Resmi Dihentikan

TNI / Polri

4 Juni 2021 12:57 WIB

Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto (tengah) dan Atase Pertahanan Tiongkok (kiri) saat konferensi pers. (Foto: Antara Foto/Fikri Yusuf)

BALI, solotrust.com - Operasi pengangkatan atau salvage badan KRI Nanggala-402 akhirnya resmi dihentikan pada 2 Juni 2021.

TNI Angkatan Laut (AL) telah melakukan rapat koordinasi terakhir dengan Militer China. Rapat ini sekaligus menandai berakhirnya keterlibatan China dalam operasi pengangkatan KRI Nanggala. Kerja sama antara TNI AL dengan militer China telah berlangsung  sejak satu bulan lalu.



Selama pelaksanaan operasi salvage ini telah dilaksanakan penyelaman sebanyak 20 kali dan berhasil mengangkat material-material penting dari KRI Nanggala 402. Hal ini menjadi wujud kesuksesan tim operasi salvage.

 “Ini merupakan salah satu bukti nyata kegiatan penyelamatan humanitarian yang dilakukan bersama dengan TNI AL. Kegiatan ini memiliki makna yang sangat besar pada perkembangan hubungan kemitraan strategis komprehensif TNI AL dan tradisi kedua negara yaitu berat dipikul berat sama dijinjing serta juga bermakna besar dalam kerja sama maupun saling percaya antara kedua militer," kata Atase Pertahanan (Athan) China untuk RI Senior Kolonel Chen Yongjing, dikutip dari kumparan.

Komando Armada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya mewakili KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, mengucapkan terima kasih atas bantuan China dalam operasi pengangkatan KRI Nanggala-402 selama satu bulan terakhir.

“Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada kapal-kapal yang telah bersusah payah melakukan pengangkatan di dasar laut serta permohonan maaf apabila ada ketidaknyamanan yang dirasakan selama melaksanakan operasi ini,” kata Putu Ali Jaya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/6)

Sebelumnya, tim gabungan berhasil menemukan lokasi KRI Nanggala di kedalaman 838 meter. Setelah badan kapal ditemukan, tim juga berhasil mengangkat berbagai barang yang ada di KRI Nanggala.

Dari hasil penelusuran tim gabungan, KRI Nanggala kondisinya sudah terbelah menjadi 3 bagian besar. Sejumlah barang-barang pun berserakan baik melayang di dalam laut maupun berserakan di dasar laut.

Berikut sejumlah barang-barang yang berhasil dievakuasi tim gabungan.

1. Materil dan peralatan kapal

2. Sepatu

3. Baju keselamatan MK-11

4. Kantong plastik

5. Lembaran buku

6. Lembaran buku agama

7. Botol minum

8. Jaring logam

9. Pipa plastik

10. Sajadah/Alas tikar

11. Batang dan serpihan kayu

12. Spons

13. Kunci tipe C

14. Katup Pipa

15. Tas hitam

16. 25 lembar uang Rp 100 ribu

17. Tabung karet

18. Barang pribadi seperti 2 kunci, plester, 2 cincin, earphone, 2 flash drive, handuk, 2 kantong kapas, gunting kuku

19. Kain pakaian

20. Kantong plastik berisi mi instan dan makanan ringan.

KRI Nanggala-402 hilang kontak saat tengah latihan peluncuran torpedo di perairan Bali pada 21 April 2021. Sejak saat itu, seluruh armada TNI AL yang terlibat dalam latihan langsung melakukan pencarian. Status Sublook langsung diterbitkan.

5 jam setelah pencarian, tak ada tanda apa pun dari KRI Nanggala. TNI AL langsung mengeluarkan sandi Submiss atau kapal menghilang.

Tim lalu menerjunkan semua daya upaya untuk menemukan KRI Nanggala. Sampai akhirnya, kapal selam yang membawa 35 awak itu dinyatakan tenggelam pada 25 April 2021.

Setelah itu, kapal penyelamat bantuan dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Australia terus berdatangan untuk membantu operasi pengangkatan badan KRI Nanggala. Terakhir, 3 kapal China ikut terlibat dalam operasi salvage ini.

()