Serba serbi

Tim Cabor Menembak Indonesia Siap Hadapi Olimpiade, Amunisi Jadi Kendala

Olahraga

16 Juni 2021 12:25 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali (kiri) dan Ketua Umum Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Letnan Jenderal TNI Joni Supriyanto memberikan keterangan pers di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (15/6). (Foto: Kemenpora)

JAKARTA, solotrust.com - Indonesia tengah mempersiapkan para atlet untuk berlaga di ajang olah raga bergengsi Olimpiade Tokyo. Termasuk tim dari cabang olahraga menembak.

Usai menemui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di Jakarta, Selasa (15/6), Sekretaris Jenderal PB Perbakin Firtian Yudit Swandarta mengungkapkan ketersediaan amunisi masih menjadi kendala dalma mempersiapkan para atlet tembak mengikuti berbagai kejuaraan internasional, termasuk Olimpiade.



“Kendala kami dalam menyiapkan atlet di Olimpiade itu yang pertama adalah amunisi. Kalau senjata bisa didatangkan walaupun mahal. Tapi amunisi ini harus punya akurasi cukup tinggi,” kata Firtian, seperti dilansir Antara, Rabu (16/6).

Selama ini amunisi yang diproduksi PT Pindad kurang memenuhi syarat untuk digunakan dalam kejuaraan nasional. Pasalnya amunisi yang dibuat oleh PT Pindad merupakan standar untuk kebutuhan militer, sedangkan untuk kebutuhan olahraga membutuhkan akurasi tinggi.

Amunisi atau peluru yang digunakan untuk kopetisi olahraga harus lolos sertifikasi Federasi Olahraga Menembak Internasional (ISSF).

Bahkan tim Perbakin pernah mempersiapkan amunisi untuk kejuaraan dunia di Beijing namun ditolak oleh ISSF karena memiliki power vector yang terlalu lemah sehingga tidak dapat digunakan oleh atlet.

Perbakin pun bekerja sama dengan sejumlah importer sehingga mendapat amunisi dengan harga murah tetapi memiliki kualitas peluru yang sesuai dengan laras senjata yang tersedia. Pihaknya juga telah mendapat dukungan Kemenpora agar mendapat keringanan bea masuk.

“Kemenpora sudah membantu banyak. Memalui surat Sekretaris Menpora sudah memberikan rekomendasi agar dapat keringanan biaya masuk. Kami tetap membayar pajak, tetapi ada pengurangan biaya masuk,” paparnya.

Saat ini Perbakin sedang mempersiapkan diri menggelar kejuaraan international ISSF Grand Prix Pistol and Rifle yang dijadwalkan pada 1 hingga 11 September mendatang.

Ajang tersebut menjadi simulasi bagi Perbakin untuk menggelar event yang lebih besar yakni Piala DUnia Pistol Rifle pada 8-18 Februari 2022.

Piala Dunia 2022 itu diharapkan menjadi ajang kualifikasi yang masuk dalam perhitungan poin mneuju Olimpiade 2024 Paris.

(zend)