LEBAK, solotrust.com– Anak-anak usia balita (bawah lima tahun) suka Badui di Kabupaten Lebak, Banten mulai belajar menulis dan menggambar sembari bermain di bale-bale rumah mereka. Secara berkelompok mereka belajar menulis huruf, angka serta menggambar bentuk dan obyek tertentu.
“Kami merasa senang bisa menggambar aneka binatang. Kami sambil bermain menulis menggunakan buku dan pensil warna yang dibelikan orang tua,” kata salah seorang anak suku Badui, Sati di Kampung Kadu Ketug,Desa Kanekes,Kabupaten Lebak,Banten,Senin(21/6).
Tanpa bimbingan seorang guru, mereka belajar secara mandiri. Hingga kini masyarakat pedalaman Badui masih menolak pendidikan, karena bertentangan dengan adat setempat. Mereka tidak diperbolehkan mengeyam bangku pendidikan, mulai jenjang PAUD sampai perguruan tinggi.
Meski tidak mengeyam bangku pendidikan, masyarakat Badui dalam dan Badui luar mampu membaca dan menulis juga menghitung.
Suku Badui dikenal dengan kearifan lokalnya menyatu dengan alam. Sehingga gedung sekolah, jaringan listrik maupun jalan aspal tidak tampak di kawasan pemukiman masyarakat adat Badui.(zend/putri)
(zend)