Solotrust.com - Direktorat Jenderal Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia bekerja sama dengan Titimangsa Foundation serta Seniman Ubud dan juga Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf telah memproduksi sebuah karya berjudul Ubud Taksu. Acara ini ditayangkan di akun YouTube Budaya Saya mulai 6 hingga 12 Juli 2021 pukul 19.00 WIB.
"Taksu Ubud adalah kerja kolaborasi yang didedikasikan menjadi sebuah doa agar seluruh manusia dapat menemukan akarnya dan menjadikannya obat, terutama di masa sulit ini. Akar yang bisa menjadi keluarga, bisa juga menjadi rumah. Seperti saat ini, hanya berdiam diri di rumah sudah menjadi obat bagi kehidupan," tulis akun Instagram @titimangsafoundation, Selasa (06/07/2021).
Pementasan ini didukung para seniman yang mendedikasikan dirinya untuk pengembangan seni itu sendiri serta menghadirkan dua bintang tamu, yakni Reza Rahardian serta Christine Hakim. Pengambilan gambar untuk pementasan ini dilakukan sebelum diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Semua yang terlibat dalam acara telah melewati protokol kesehatan ketat serta dilakukan swab berkala.
Taksu Ubud berkisah tentang perjalanan pulang Umbara menuju asalnya, yakni akar dari kehidupan. Kekalutan hati Umbara terjadi karena dirinya harus memilih antara kemapanan yang dimiliki di daerah rantau atau cinta ibu dan adat yang harus dijalaninya di Ubud. Umbara datang dengan kesadaran, ketika semua kembali pada akarnya, keseimbangan dan ketenangan dengan sendirinya akan hadir menjadi taksu jiwa.
Pada unggahan lainnya di akun Instagram @titimangsafoundation, sutradara gerak Dayu Ani menceritakan tentang pementasan Taksu Ubud.
"Kita tidak menempatkan salah satu elemen sebagai penunjang elemen lainnya. Semua posisinya sama penting, ya musik, ya koreografi, ya teatrikalnya, ya setting-nya, dan lain-lain. Tapi saya yakin karya yang didedikasikan sebagai sebuah persembahan/doa/jantra/mantra, getaran itu jauh lebih penting daripada pemahaman. Pemahaman akan menyusul kemudian," ungkap Dayu Ani.
Selain Dayu Ani sebagai sutradara gerak, pertunjukan Taksu Ubud juga melibatkan Wayan Sudirana sebagai sutradara tubuh serta Rai Pendet dan Yosep Anggie Noen sebagai sutradara visual. Sementara Happy Salma menjadi produser pertunjukan. (dd)
(and_)