TOKYO, solotrust.com – Paralimpiade Tokyo 2020 resmi dibuka setelah dilangsungkannya upacara pembukaan di Stadion Nasional, Tokyo, Selasa (24/8). Paralimpiade merupakan ajang multi-olahraga antar negara yang diikuti oleh atlet difabel baru saja bergulir.

Menteri Olahraga, Zainudin Amali menyampaikan rasa percaya dan optimis kepada para atlet perwakilan Indonesia. Pasalnya para atlet telah mempersiapkan diri cukup lama di Pusat Pelatihan Nasional bertempat di Solo, Jawa Tengah.

“Saya ada rasa optimisme karena mereka sudah lama menjalani pemusatan latihan. Jadi mudah-mudahan mereka ke Tokyo bisa bagus dan sebagaimana yang kita harapkan,” ujar Amali, dalam keterangan pers resmi  Kemenpora RI, Selasa (24/8).

Namun, Menpora Amali tidak ingin memberi target tinggi pada para atlet. Menurutnya itu akan menjadi beban bagi para atlet yang berlaga.

“Saya tidak mau membebani atlet dengan target-target yang dalam itu. Kan mereka kita membuat ukuran-ukuran sesuai dengan apa yang kita pantau,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menpora Amali berpesan kepada para atlet paralimpiade untuk bertanding secara lepas tanpa beban namun tetap menjaga protokol kesehatan.

“Saya pesan jaga kesehatan, prokesnya harus tetap dan juga jangan main lepas saja karena biasanya tekanan di olimpiade itu lebih daripada tekanan di multievent lainnya walaupun itu di tingkat internasional. Pada saat olimpiade yang lalu, banyak yang diunggulkan ya ternyata tidak lolos sampai ke final. Bahkan yang tidak diunggulkan bisa menjadi juara,” ungkap Amali. (rois)

(zend)