Hard News

Vaksin BioNTech Masuk Taiwan Lebih Awal dari Perkiraan

Global

26 Agustus 2021 13:31 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/JFCfilms)

Solotrust.com - Pemerintah Taiwan mengabarkan vaksin BioNTech SE Covid-19 tersedia lebih awal dari perkiraan. Mereka berusaha mendapatkannya dan bersaing dengan negara lain.

Pada Rabu (25/08/2021), Taiwan mendapatkan kiriman pertama vaksin buatan Jerman satu bulan lebih awal dari jadwal karena penundaan persetujuan peraturan suntikan yang digunakan di daratan Tiongkok.



Taiwan berusaha keras mendapatkan vaksin tersebut yang dikembangkan bersama Pfizer Inc. Setelah Taiwan menuduh Tiongkok memblokir kesepakatan awal ini yang dibantah Beijing, hal itu menjadi isu drama politik dan diplomatik yang tinggi. Tiongkok mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis adalah wilayah mereka.

Pemerintah Taiwan kemudian mengizinkan raksasa teknologi Foxconn, pendirinya Gerry Gou, dan TSMC bernegosiasi atas namanya untuk memperoleh vaksin tersebut. Kesepakatan US$350 juta (Rp5 triliun) untuk 10 juta suntikan ditandatangani bulan lalu yang kemudian akan disumbangkan kepada pemerintah untuk didistribusikan.

Pada Rabu (25/08/2021) malam, Pusat Komando Epidemi Pusat Taiwan mengatakan telah diberi tahu TSMC, kiriman tambahan vaksin yang dibuat untuk agen penjualan China BioNTech Shanghai Fosun Pharmaceutical Group Co Ltd akan “meninggalkan pabrik itu” pada paruh kedua Agustus.

“Kiriman vaksin ini lebih awal dari kiriman pertama pasokan yang dijadwalkan oleh unit donor. Banyak negara secara aktif berusaha untuk mendapatkannya. Jika Taiwan tidak mengupayakan, kiriman vaksin ini dapat dialihkan ke negara lain,” kata Pusat Komando Epidemi Pusat Taiwan, dilansir dari Antara, Kamis (26/08/2021).

Vaksin-vaksin tersebut awalnya untuk “tempat lain” dan memiliki nama Fosun dalam bahasa Tiongkok, meskipun Taiwan bukan tujuan awal, namun itu dapat diterima.

“Selama kualitas vaksin terjamin, cara pelabelan bisa diberikan keleluasaan, sehingga pemerintah bisa menerimanya,” lanjut mereka.

TSCM tidak menanggapi permintaan komentar, demikian pula BioNTech juga menolak berkomentar.

Kepala Eksekutif BioNTech, Ugur Sahim, mengatakan pada April lalu, ia berharap vaksin Covid-19-nya akan mendapat persetujuan dari Tiongkok paling lambat Juni, belum ada persetujuan yang diberikan. Suntikan ini disetujui di Hong Kong dan Makau yang dikelola Tiongkok. (zulfa)

(and_)