SYDNEY, solotrust.com - Kepolisian Sydney, Australia menangkap setidaknya 200 demonstran anti lockdown pada Rabu, (22/9/2021). Penangkapan tersebut dilakukan setelah para demonstran melempari benda-benda seperti bola golf, baterai, dan botol yang melukai dua aparat berwenang di sana.

Mengutip AP News, para demonstran memprotes diterapkannya kebijakan lockdown di beberapa negara bagian di Australia setelah adanya lonjakan kasus Covid-19 di negara itu. Aksi pada hari Rabu merupakan aksi di hari ketiga yang dilakukan oleh demonstran.

Wakil Komisaris, Ross Guenther mengungkapkan pihaknya dibantu polisi telah mengantisipasi demonstrasi lanjutan. Ia menjelaskan temuan di lapangan yang menunjukkan sebagian demonstran tidak mempunyai alasan yang jelas untuk mengikuti demonstrasi ini.

"Tidak banyak yang terlibat sebenarnya. Ada kelompok kecil lainnya yang memisahkan diri yang melihat ada manfaat tersendiri dalam situasi saat ini," ujar Guenther.

Guenther mengatakan para demonstran yang tertangkap dikenakan denda sebesar 2ribu dollar Australia karena melanggar aturan Covid-19 di negara itu.

Sebelumnya, menurut beberapa laporan pihak berwenang dan pejabat serikat pekerja, ada dugaan di mana kelompok ekstremis dan sayap kanan berada di balik aksi ini.

"Ada beberapa orang yang mengikuti aksi berasal dari pekerja bangunan," ucap Perdana Menteri Negara Bagian, Daniel Andrews kepada AP.

Protes yang berlangsung selama tiga hari terakhir ini berawal dari kebijakan pihak berwenang yang mewajibkan vaksin bagi pekerja konstruksi bangunan. Kebijakan ini diperparah dengan penutupan lokasi konstruksi dikarenakan ketidak patuhan pada protokol kesehatan yang berlaku.

Alhasil, massa yang menolak kebijakan ini pun melakukan protes dengan berdemo di jalanan. Setidaknya dalam laporan AP, terdapat lebih dari 2.000 demonstran yang berunjuk rasa pada Selasa (21/9/2021). (gede)

(zend)