Pend & Budaya

Dirjen Kebudayaan, Hilmar Farid, Kunjungi Candi Kedulan

Pend & Budaya

29 September 2021 20:25 WIB

Hilmar Farid (kanan) kunjungi Candi Kedulan, Yogyakarta. (Foto: instagram/hilmarfarid)

Solotrust.com - Banyaknya candi di bumi nusantara merupakan salah satu tanda majunya peradaban di negeri ini pada jaman dahulu kala. Pembangunan candi yang salah satunya digunakan untuk tempat pemujaan atau tempat berdoa menjadi wujud tingginya peradaban masa lalu yang pernah ada di nusantara.

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dalam akun instagramnya pada Selasa (28/9) mengunjungi Candi Kedulan yang terletak di Minomartani Sleman Yogyakarta. Dalam captionnya Hilmar Farid menjelaskan bahwa Candi Kedulan sempat tertimbun abu vulkanik dari Gunung Merapi sebelum ditemukan kembali.



"Dibangun sekitar tahun 1200 tahun lalu dan sempat tertimbun lahar Gunung Merapi waktu erupsi hebat tahun 1006 dan beberapa erupsi sesudahnya," tulis Hilmar pada unggahannya.

"Ditemukan kembali tahun 1993 oleh masyarakat ketika menggali pasir di kedalaman 7 meter," lanjutnya kemudian.

Bangunan Candi Kedulan yang diketemukan, menurut Hilmar Farid, 85 persen sudah ditemukan bersama dengan prasasti yang menjelaskan tentang latar sejarah candi.

"Dalam prasasti disebutkan pendirian bangunan suci 'Tigaharryan' yang besar kemungkinan adalah nama asli Candi Kedulan. Nama Kedulan sendiri mengikuti nama dusun tempat candinya berada." ungkapnya lebih lanjut.

Candi Kedulan saat ini tengah dipugar oleh BPCB Yogyakarta dengan cukup teliti dan candi utamanya telah selesai dipugar sejak November 2019. (dd)

(zend)