Serba serbi

Film Battle Of Surabaya Masuk Nominasi di Festival Film Internasional London 2018

Musik & Film

19 Februari 2018 16:29 WIB

(Dok. MSV Pictures)

SOLO, solotrust.com – Diadaptasi dari perjuangan rakyat Surabaya dalam pertempuran 10 November 1945, film animsi 2D berjudul ‘Battle Of Surabaya’ kembali dinominasikan dalam festival film internasional. Kali ini film tersebut dinominasikan dalam Festival Film Internasional London 2018.

Tak hanya dalam satu kategori, namun untuk empat kategori sekaligus. Hal ini disampaikan melalui akun Instagram resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, Inggris yang kemudian diunggah oleh MSV Picture selalu rumah produksi film tersebut melalui @battleofsurabayathemovie hari ini (19/2/2018).



Selamat untuk #BATTLEOFSURABAYA untuk nominasinya yang tidak hanya satu melainkan empat kategori dalam London @FilmFestInt 2018 yakni sebagai Best Animation atau Animated Sequence, Best Original Screenplay of Feature Film, Best Editing of Feature Film dan juga Best Feature,” tulis @kbrilondon dengan menandai akun @kemlu_ri, @msvpictures dan @kemendikbud_ri.

Dalam kategori Best Animation atau Animated Sequence, ‘Battle Of Surabaya’ bersaing dengan film-film animasi lain yakni ‘After Midnight on the Asphalt Jungle’, ‘Dr. Montis’, ‘Marvin’, ‘Nephilim’, ‘Plastic Flowers’, ‘Revelation – the City of Haze’, ‘Split’, dan ‘The Hitman’s Way’.

Untuk kategori Best Original Screenplay of a Feature Film, ‘Battle of Surabaya’ bersanding dengan film-film lain yakni ‘Before Anything You Say’, ‘Daddy Issues’, ‘Elvis Walks Home’, ‘Mixed Medium’, ‘One, Two, Guess Who’s Who’, ‘Papa’, ‘That’s For Me’, ‘The Gaelic Curse’, ‘The Harrowing’, dan ‘Train Set’.

Dalam kategori ketiga yakni Best Editing of Feature Film, ‘Battle Of Surabaya’ yang diwakili oleh Ivan Drummond bersanding dengan sejumlah film lain yakni ‘Before Anything You Say’ (Chad Tremblay), ‘Bikini Blue’ (Jaroslaw Kaminski), ‘Elvis Walks Home’ (Max Vonk), ‘Murals’ (Siddesh Chowdhary), ‘Osprey’ (Syed Afser), ‘Papa’ (Ninef Sargis), ‘Sophia Lazzati’ (David Thring), dan ‘Train Set’ (Rob Burrows).

Dalam kategori yang keempat yakni Best Feature Film, ‘Battle of Surabaya’ masuk nominasi dengan sejumlah film lain yakni ‘Elvis Walks Home’, ‘ENI’, ‘Flowers and a Lap of Rose’, ‘Lost’, ‘Mixed Medium’, ‘Nephilim’, ‘One Buck’, ‘One, Two, Guess Who’s Who’, ‘That’s For Me’, ‘The Gaelic Curse’, dan ‘The Harrowing’.

Sebelumnya, film karya Aryanto Yuniawan, M Suyanto, Hery Soelistio, dan Adi Djayusman ini juga telah memenangkan sederet penghargaan internasional seperti Best Animation di ajang Milan International Film Festival 2017, Best Animation dalam Nice International Filmmaker Festival of World Cinema di Nice, Perancis 2017, Gold Remi Award dalam The Houston International Film Festival di Houston, Texas 2016, dan memenangkan penghargaan tertinggi atau Grand Prize di Seoul International Cartoon and Animation Festival 2016 di Seoul, Korea Selatan.

'Battle of Surabaya’ menceritakan tentang rakyat Surabaya yang semakin resah atas kedatangan tentara Sekutu yang menggantikan Jepang dan tidak membawa perubahan. Tiap hari, Musa, si bocah penyemir sepatu harus menyaksikan perjuangan rakyat Surabaya.

Rakyat tidak mau lagi hidup menderita dan perang membuatnya harus kehilangan orang-orang yang ia sayangi. Bersama Yumna sahabatnya, Musa bergabung dengan laskar rakyat untuk memperjuangan kemerdekaan dan kedamaian. Ia akhirnya ditugaskan menjadi kurir pengantar surat rahasia. Kendati demikian, langkah Musa tak berjalan mulus karena Kapten John Wright yang berdarah dingin terus memburunya. Tak hanya dalam bentuk animasi 2D, “Battle Of Surabaya” ini juga tersedia dalam bentuk novel. (Lin)

(way)