SOLO, solotrust.com – Ketersediaan beras di Karesidenan Solo dipastikan akan mencukupi hingga akhir tahun 2021. Jumlah beras tahun ini mencapai 21 ribu ton yang tersebar di 9 kompleks pergudangan diantaranya di Solo, Kabupaten Sukoharjo, Klaten, Sragen, Wonogiri, Karanganyar dan Boyolali.
"Sampai akhir tahun kemungkinan stok akan bertambah. Kami masih melakukan penyerapan meskipun panen pada MT (Musim Tanam) ke 3 ini kecil dibanding MT 1 dan MT 2," ujar Wakil Pemimpin Perum Bulog Nanang Harianto kepada Solotrust.com, Senin (18/10).
Bulog juga menyalurkan beras untuk bantuan sosial misalnya pada Program Keluarga Harapan (PKH).
"Kemarin selama PPKM di bulan Juli dan Agustus bulog menyalurkan kurang lebih 9.000 ton beras di area soloraya," terangnya.
Perum Bulog juga menerapkan strategi ketahanan pangan seperti menyiapkan stok beras sevara revolving yakni mengeluarkan stok beras lama dan segera diganti dengan stok beras baru.
Kemudian yang kedua, Bulog juga menjual produk untuk menjaga stabilitas harga sesuai dengan HPP yang ditetapkan pemerintah. Selain itu juga menjamin ketersediaan stok yang dapat di jangkau oleh masyarakat, sehingga mereka tidak perlu khawatir apabila terjadi pandemi atau bencana.
Nanang menambahkan bahwa Perum Bulog akan terus berkomitmen untuk menjaga kualitas dengan melakukan perawatan PHGT (Pengolahan Hama Gudang Terpadu).
"Kami berharap Pemerintah manyiapkan program untuk mengeluarkan stok yang ada, agar keseimbangan stok tetap terjaga"pungkasnya.
Menjaga ketersedian bulog hingga mencapai angka yang cukup di kisaran 1 juta sampai 1.5 juta ton di seluruh Indonesia merupakan misi utama Perum Bulog. (anis/hastian)
()