BOYOLALI, solotrust.com – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali melakukan tindakan pencegahan dan pemberantasan penyakit brucellosis di hewan ternak, terutama sapi perah.
Hal itu karena populasi sapi perah di Boyolali mencapai 96 ribu ekor atau 60 persen sapi perah berasal dari Kota Susu, terbanyak di Provinsi Jawa Tengah.
Penyakit brucellosis harus dicegah sebab dapat menyebabkan abortus di sapi, terutama sapi perah yang terjadi pada kebuntingan trisemester ketiga atau sekitar kebuntingan enam bulan ke atas.
"Dalam satu tahun itu tidak akan menghasilkan anak sapi karena terkena penyakit ini. Penyakit brucellosis juga bersifat menular dari hewan ke manusia," jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali, Afiany Rifdania saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/11/2021).
Dikatakan, penyakit brucellosis menular ke manusia melalui cairan atau jaringan yang keluar saat sapi perah melahirkan. Selain itu juga karena konsumsi susu sapi segar.
"Jadi para penggemar susu sapi segar untuk melakukan pasteurisasi susu, yakni dengan pemanasan bertingkat dengan suhu tertentu," serunya.
Afiany Rifdania menjelaskan, apabila ditemukan kasus penyakit brucellosis segera ditangani melalui pelaksanaan tes dan kemudian dipotong paksa atau sloter. Saat tes, sapi perah terbukti positif mengidap penyakit brucellosis, pemilik sapi akan menerima kompensasi sebesar Rp10 juta tiap ekor.
"Sejak 2015 Boyolali kompensasi untuk mengganti ternak dengan total jumlah anggaran sekitar Rp350 juta. Itu sudah digunakan untuk pengganti dari ternak yang terkena brucellosis atau disembelih paksa," terangnya.
Sementara itu, di Boyolali, pada 2015-2021 kasus sapi perah penyakit brucellosis ada sekira 123 kasus. Melalui tes CFT ditemukan 119 kasus dan total ada 43 sapi disembelih paksa atau sekira 36 persen dari kasus yang ditemukan.
"Oleh karena itu, Kabupaten Boyolali saat ini sedang mengerjakan 3100 sampel ini dalam rangka untuk Jawa Tengah bebas brucellosis di 2025 yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian. Harapannya Boyolali ini menjadi role mode untuk Jawa Tengah, terutama Boyolali," kata Afiany Rifdania.
Sementara, sampel sapi yang sedang dikerjakan tersebar di lima desa di Kabupaten Boyolali, yakni Desa Madu, Singosari, Karangnongko di Kecamatan Mojosongo, Desa Banyuanyar di Kecamatan Ampel, dan Desa Keposong di Kecamatan Tamansari. (jaka)
(and_)