SOLO, solotrust.com – GusDurian, Imparsial dan Bengawan Muda berkolaborasi dan mengelar Festival Toleransi 2021 yang mengangkat tema “Toleransi Cermin Budaya Wong Solo”, pada Selasa (16/11).
Ketua Begawan Muda sekaligus Panitia Festival Toleransi 2021, Malik Rosyid Ridho mengaku bahwa acara ini merupakan seremoni puncak bagi Begawan Muda yang telah melaksanakan berbagai rentetan kegiatan seperti talkshow, pelatihan bahasa isyarat, kunjungan ke tempat ibadah, seminar mental health, dan podcast bagi para anggotanya.
“Dimulai dari 28 Oktober 2021 sudah melakukan beberapa kegiatan. Ini merupakan rentetan acara, jadi ini hanya acara seremonial di acara puncak,” ujar Malik.
Dalam serangkaian acara Festival Toleransi, Malik menjelaskan bahwa didalamnya terdapat kegiatan seremonial yaitu lewat pembacaan deklarasi.
Malik menjelaskan bahwa deklarasi ini merupakan buah pemikiran dan rumusan dari berbagai pihak dengan sudut pandang serta latar belakang yang beragam.
“Ada pembacaan deklarasi yang sudah dibacakan dan perumus dari deklarasi ini dari masing-masing agama itu ada, dari pihak pemerintahan itu ada, Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Kemenak (Kementerian Agama) dan Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa, Politik), Penghayat selaku kepercayaan bukan agama, dan ada orang yang difabilitas, jadi semua kalangan ada disini untuk merumuskan deklarasi,” kata Malik.
Malik menyatakan tujuan dari terselenggaranya acara ini adalah untuk merefleksikan toleransi yang sudah ada di Kota Solo.
“Tujuannya adalah bagaimana merefleksikan toleransi ini di kota solo, tentunya kota solo sebenarnya sudah kota yang toleran namun perlu digaris bawahi juga kita harus bisa merefleksikan diri. Setiap orang itu dinamis, kita hari ini bisa saja sebagai orang yang toleran, mengeklaim diri sendiri sebagai orang yang toleran tapi kita besok ga tau, kita masih bisa jadi orang yang toleran atau tidak? karena toleransi ini atau orang-orang yang toleran ini sifatnya dinamis yang bisa berubah-ubah setiap waktu,” paparnya.
Malik memaparkan bahwa Bengawan Muda merupakan sebuah wadah berekspresi bagi para pemuda di Kota Solo yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda untuk membentuk sebuah komunitas bersama.
“Kita memiliki teman lintas iman, teman-teman difabel yang notabene harus kita rawat bersama, rangkul, kita buatkan wadah untuk berekspresi,” jelasnya. (cahyarani)
(zend)