SOLO, solotrust.com- Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta sambut mahasiswa PMM Inbond Modul Nusantara, bertempat di Gedung H lantai 5 (29/11/2021). Acara dibuka oleh ketua yayasan, Sularno, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan pertukaran antar pulau ini sangat bagus, agar para mahasiswa dapat saling bertukar budaya, saling memahami budaya satu sama lain, sehingga nantinya kalau mereka lulus mempunyai wawasan kebhinekaan yang luas.
Sementara Rektor Unisri, Prof Sutardi, menyampaikan bahwa Modul nusantara ini merupakan salah satu inovasi yang diciptakan di tahun 2021 dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
Mahasiswa PMM modul nusantara yang berjumlah 25 mahasiswa dan berasal dari berbagai Universitas di Indonesia ini, disatukan dalam kuliah modul nusantara di Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Program ini menciptakan ruang-ruang perjumpaan bagi para mahasiswa dari berbagai macam agama, ras, suku bangsa dan kepercayaan yang merupakan landasan utama dalam pembuatan modul nusantara.
Lebih lanjut Yudistira Pandu menjelaskan bahwa dirinya dan Andri Astuti Itasari telah memulai kuliah modul nusantara ini di awal September secara daring, dan akhirnya bisa diselenggarakan secara luring dengan kedatagan mahasiswa PMM pada hari ini.
“Modul Nusantara ini merupakan rangkaian kegiatan yang difokuskan dalam menciptakan pemahaman yang komprehensif tentang kebhinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial yang didesain melalui pembimbingan secara berurutan dan berulang yang dimaksudkan dalam memaksimalkan ruang perjumpaan antar mahasiswa, selain itu Modul nusantara di Unisri diharapkan dapat menggali kearifan lokal di Surakarta, sehingga mahasiswa dapat saling mengenal kebudayaan di Nusantara,” jelas Yudis.
Acara penerimaan secara resmi ini diakhiri dengan ramah tamah oleh Rektor yang dipandu oleh Wakil Rektor bidang akademik, dimana mahasiswa diminta untuk mengutarakan hal- hal yang ingin diketahui peserta tentang universitas Slamet Riyadi. Ramah tamah ini berjalan meriah dan menyegarkan suasana tampak para peserta berkomunikasi dengan logat daerah masing masing.
(wd)