Solotrust.com - MONSTA X berbagi banyak hal dalam wawancaranya dengan Editorials24 baru-baru ini. Grup yang baru saja merilis album "The Dreaming" itu berbagi tentang awal karirnya saat menjalani program survival "No Mercy", bagaimana mereka menjalani kehidupan sebagai selebriti, hingga tujuan ke depan yang ingin mereka capai.
MONSTA X dibentuk pada tahun 2015 oleh Starship Entertainment melalui program survival "No Mercy", dimana 13 trainee K-pop muda, termasuk enam calon anggota MONSTA X, bersaing satu sama lain dan diberi peringkat dari yang terbaik hingga yang terburuk dari minggu ke minggu, hingga terpilihlah 7 anggota yang akan debut yakni Jooheon, Shownu, Kihyun, Wonho, Hyungwon, I.M, dan Minhyuk.
Kihyun mengatakan bahwa pengalaman itu adalah hal terburuk dalam hidupnya.
"Itu benar-benar 'tidak ada ampun'. Karena itu sangat sulit. Itu terlalu sulit, dan saya berjuang keras secara emosional untuk melewati tahap berikutnya. Itu benar-benar saat tersulit dalam hidup saya," kata Kihyun kepada Editorials24 via Zoom.
"Kami dibentuk melalui grup itu, tetapi kami menerima banyak tekanan dan stres selama waktu itu. Semuanya terasa buruk," tambah Minhyuk.
Menurut I.M program survival itu tidak layak menjadi wadah pembuatan grup.
"Ya, saya pikir itu bukan cara yang baik untuk membuat grup yang bagus. Saya pikir itu tidak layak. Tapi karena itu masa lalu, kami serahkan saja pada masa lalu. Anda dapat menemukannya di YouTube, tetapi kami tidak akan menontonnya lagi," katanya.
Semua anggota grup menekankan bahwa mereka tidak menyesali pengalaman itu karena memikirkan MONBEBE (nama fandom mereka).
"Itulah alasan kami menjadi penyanyi sekarang, kami tidak menyesalinya," kata I.M.
Tentang kehidupan mereka sebagai selebriti setelahnya, I.M berkomentar, "Anda harus melepaskan kehidupan normal Anda. Sebagai seorang selebriti, Anda perlu memikirkan publik dan publik banyak berbicara tentang Anda. Mereka mungkin membicarakan Anda secara negatif, bahkan jika ada sesuatu yang positif. Jadi Anda menjadi sangat stress, dan begitu pemikiran ini masuk jauh ke dalam diri Anda, itu membuat Anda menganggap diri Anda sebagai produk, bukan manusia."
"Lingkaran negatif ini berputar dan terkadang menjadi sangat kacau, Tetapi pada akhirnya, itu tidak apa-apa. Karena pada saat yang sama, kami memiliki banyak penggemar yang sangat mencintai kami," tambah rapper itu.
Ketenaran yang berefek pada kesehatan mental telah menjadi berita di kalangan artis K-pop. Tahun lalu, tepat sebelum rilisnya album berbahasa Inggris pertama grup itu "All About Luv", Joohoney mengambil jeda sementara dari grup setelah mengumumkan bahwa mentalnya dalam kondisi lemah dan sedang dalam situasi yang sulit.
Terkait hal ini I.M menjelaskan bahwa anggota grup saling menguatkan di masa-masa sulit, dengan mengatakan, "Karena bukan artis solo, kami adalah grup, kami masih punya waktu untuk membicarakan masalah kami, membicarakan hal yang sangat pribadi, perlu, dan jenis emosi yang mendalam."
Mereka juga saling bersandar untuk memberikan dukungan selama situasi covid-19. I.M berkata, "Sejujurnya, kami punya jadwal nonstop pada tahun 2020. Jadi, kami seperti bekerja sepanjang hari, sepanjang malam, tanpa tidur, tanpa liburan. Tapi melalui waktu itu, kami punya waktu untuk berpikir di dalam diri sendiri, seperti saya menggali emosi saya. Situasi di luar buruk dengan Covid-19, tetapi bagi kami, itu sebenarnya tidak terlalu buruk."
MONSTA X juga mencoba menjadi sistem pendukung untuk penggemar mereka, terutama di situasi sulit karena covid-19. Joohoney dan I.M menulis "Stand Up" untuk album mini "Fantasia X" (2020), dengan lirik yang menguatkan seperti "Ini waktu yang sulit/Apakah luka yang menyakitkan itu sakit/Aku tidak bisa merasakan sakitnya lagi/Berapa kali kamu menangis?/Setelah menghela nafas/Aku meneteskan air mata/Aku harus berdiri lagi dan lagi/Bahkan jika kamu jatuh berlutut, kamu bisa bangun lagi/Setelah rasa sakit datanglah sukacita."
"Saya pikir orang-orang kesepian karena Covid. Jadi, pesan lagu itu adalah bahwa penggemar dan artis bersama-sama menjadi satu, artis dapat menjadi teman, suami, segalanya untuk penggemar," kata Minhyuk.
MONSTA X jelas telah melewati banyak kesulitan, bahkan sejak pembentukan mereka, tetapi saat mereka mempersiapkan tahap karir berikutnya dengan "The Dreaming", mereka masih bermimpi besar dan melihat gambaran besarnya.
"Karena kami mengalami waktu yang sulit, waktu yang sangat sulit seperti itu (di No Mercy), saya pikir itu akan sepadan dengan masa depan saya. Seperti, itu akan menjadi gambaran yang sangat, sangat, sangat besar tentang masa depan saya," kata I.M.
"Jujur, mimpi saya lebih besar. Apa yang kami miliki sekarang terlalu kecil. Saya belum memiliki sesuatu yang spesifik dalam pikiran, tetapi itu pasti sesuatu yang lebih besar dari sekarang," kata Minhyuk.
I.M berkata lagi, "Kami tidak benar-benar menetapkan tujuan akhir sebagai sebuah grup. Kami hanya bergerak maju, melihat berbagai peluang dan memikirkan langkah selanjutnya. Bahkan jika kami membuat tujuan, itu mungkin tentang langkah kami selanjutnya dan langkah setelah itu. Ini jelas bukan tujuan akhir kami." Namun dalam hal konser, rapper itu menyebut ingin tampil di Super Bowl.
MONSTA X merilis album berbahasa Inggris keduanya "The Dreaming" pada 10 Desember 2021. Album yang didahului single "One Day" itu menghadirkan total 10 lagu diantaranya "You Problem", "Secrets" dan "The Dreaming".
Dalam wawancara grup itu dengan radio KIIS FM 102.7 di AS pada hari peluncurannya, I.M mengatakan alasan mengapa mereka menamai album itu dengan "The Dreaming".
"Alasan kami meluncurkan album ini adalah karena sejak pandemi kami tidak bisa banyak berkomunikasi dengan fans internasional, sehingga kami menamainya 'The Dreaming'. Kami ingin bertemu dengan fans dan melihat mereka secara langsung. Dan lirik serta moodnya emosional," kata anggota termuda MONSTA X itu. (Lin)
(zend)