Serba serbi

IDI Beri Dukungan Vaksin Aman Untuk Anak 6 -11 Tahun

Kesehatan

14 Desember 2021 16:29 WIB

Ilustrasi Vaksinasi Anak-anak Usia 6-11 Tahun. (Foto: Dok.TATV/nas)

JAKARTA,solotrust.com - Soedjatmiko atau Prof. Miko dari Tim Advokasi Vaksin Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter  Indonesia (IDI) menyatakan pihaknya menyambut positif rencana pemerintah mulai memberikan  vaksin Covid-19 kepada anak umur 6 -11 tahun, sekaligus juga mengingatkan bahwa prioritas program vaksinasi tetap pada kelompok lansia dan usia produktif.

 “Tetap memprioritaskan vaksinasi pada lansia dan usia produktif, karena cakupan masih belum  optimum, padahal risiko kematian kelompok lansia dan usia produktif jauh lebih tinggi. Oleh karena  itu, vaksinasi umur 6 tahun-11 tahun dimulai di kabupaten kota yang cakupan imunisasi satu kali usia  produktif minimal 70% dan lansia minimal 60%,” kata Prof. Miko, Senin (13/12/2021).



Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan merencanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6  sampai 11 tahun akan dimulai pada Selasa, 14 Desember 2021 dengan pelaksanaan bertahap dimulai  dari provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70 persen dan cakupan  vaksinasi lansia di atas 60 persen. 

Terkait keamanan vaksin yang akan digunakan bagi anak usia 6 - 11 tahun, Prof. Miko menyebutkan  bahwa vaksin tersebut aman dan bermanfaat. Menurutnya, vaksin telah melalui berbagai uji klinis,  mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),  serta telah melalui kajian Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Para orang tua diharapkan dapat mendukung rencana tersebut  dengan menyegerakan vaksinasi untuk anak-anak mereka karena vaksin dipastikan aman dan bermanfaat.

“Vaksin ini aman dan dapat merangsang kekebalan terhadap Covid-19 berdasarkan hasil uji klinik  pada kelompok umur tersebut di Cina yang telah dipublikasi di jurnal ilmiah dan telah dikaji dengan  teliti oleh BPOM dan ITAGI,” papar Prof Miko yang juga merupakan Anggota Satgas Imunisasi IDAI  (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ini.

Ia juga menjelaskan bahwa efek samping atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) sangat jarang  dan tidak berbahaya. Beberapa efek samping tersebut, di antaranya nyeri di bekas suntikan, bengkak,  demam, pusing, lesu, yang akan hilang dalam 1 hari-2 hari.

“Kalau demam, beri obat demam, banyak minum. Kalau nyeri, bisa diberikan obat nyeri atau di  kompres, kemudian istirahat,” anjur Prof. Miko. 

Mengenai jenis vaksin yang dapat digunakan, Prof Miko menyebutkan, sampai saat ini vaksin  Coronavax buatan Sinovac yang telah mendapat EUA untuk umur 6 tahun-11 tahun.

Namun  demikian, menurutnya, tidak tertutup kemungkinan bila ada vaksin lain yang sudah mendapat EUA  dari BPOM, maka tentu dapat digunakan setelah mendapat persetujuan ITAGI.

“Untuk lebih pasti, mari kita tunggu Permenkes yang mengatur tentang hal-hal terkait vaksin untuk  anak 6 tahun-11 tahun ini,” tutur Prof. Miko. (elv)

(zend)