Pend & Budaya

Berstatus PTNBH, Universitas Brawijaya Akan Buka Fakultas Baru Tahun Depan

Pend & Budaya

31 Desember 2021 12:55 WIB

Universitas Brawijaya

MALANG, solotrust.com – Universitas Brawijaya (UB) akan membuka dua fakultas baru pada tahun akademik 2022/2023 setelah disahkan pemerintah sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).

Wakil Rektor Bidang Akademik, Aulanni’am mengatakan ketika UB masih berstatus Badan Layanan Umum (BLU) pengajuan program studi (prodi) baru harus melalui laman Silemkerma Dikti, namun saat sudah berstatus PTNBH usulan prodi baru sudah bisa dilakukan.



“Dua Fakultas tersebut adalah Fakultas Ilmu Kesehatan dengan program studi Keperawatan dan Gizi serta Fakultas Vokasi,” ujarnya seperti dilansir AntaraNews, Jumat (31/12).

Sementara itu, Rektor UB, Nuhfil Hanani mengatakan dengan status UB yang baru maka tidak lagi menempatkan kampus dalam jajaran pemain pemula karena sebelumnya, sudah banyak persiapan yang telah dilakukan UB sejak masih menjadi perguruan tinggi BLU.

“Status baru ini tidak menempatkan UB sebagai pemain pemula, seharusnya kami sudah berada di atas semua perguruan tinggi yang terlebih dahulu berstatus PTNBH karena kami optimistis dan siap dengan status baru,” katanya.

Selain itu, beberapa perubahan juga akan dilakukan seperti di bidang SDM dan keuangan.

Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan UB, Gugus Irianto menjelaskan, tidak akan ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan akan ada perubahan struktur organisasi baik di tingkat universitas maupun pada level kepegawaian. Dari segi keuangan, ia mengatakan UB tetap memperhatikan masyarakat dengan sejumlah anggaran yang telah disiapkan.

“Kami menyiapkan anggaran lebih dari 25 persen bahkan jauh lebih dari itu yang dapat bantuan, sehingga tidak ada alasan kuliah di UB tidak punya uang,” jelasnya.

Sedangkan pada perubahan struktur organisasi, UB mempunyai tiga organ yaitu Majelis Wali Amanat (MWA), Rektor dan Senat Akdemik Universitas (SAU) serta untuk level kepegawaian akan ada perubahan struktur yang disesuaikan dengan Organisasi dan Tata Kelola (OTK) yang telah disahkan.

Gugus Irianto mengatakan, dengan status baru sebagai PTNBH, prinsip yang dipegang tetap tidak mencari keuntungan atau nirlaba.

“PTN status apapun itu di Indonesia adalah sesuatu yang prinsipnya tidak mencari keuntungan atau nirlaba. PTNBH apapun namanya kita tetap memperhatikan aturan-aturan yang berlaku,” katanya.

Ia mengimbuhkan, perbedaan dibandingkan dengan universitas satker dan BLU, UB lebih fleksibel dalam mengatur organisasinya.

Insya Allah dengan sumber pendanaan dari inovasi dan bidang usaha yang dimiliki UB, akan bisa membantu UKT mahasiswa. Saat ini, ada 30 persen lebih mahasiswa yang mempunyai keringanan UKT,” jelasnya.

Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama, Moch Sasmito Djati mengatakan, dalam bidang kerja sama ada beberapa hal yang saat ini tengah dipersiapkan antara lain dengan TNI dan perusahaan swasta maupun BUMN.

“Di awal tahun 2022 kita membuat PT untuk mendirikan usaha di bidang perumahan rakyat yang sehat dengan harga terjangkau. Dalam program ini kita bekerja sama dengan TNI untuk membangun perumahan TNI,” katanya.

Sementara kerja sama dengan BUMN dan perusahaan swasta, ia mengatakan akan dilakukan untuk membantu memasarkan hasil riset dan inovasi yang dimiliki UB.

“Seperti kita ketahui, dengan Belgia dan Jerman kita dapat pinjaman lunak untuk membantu pembangunan RSUB. Lalu kita mendapatkan bantuan hibah dari Uni Eropa untuk membangun infection disease yang akan dikelola di bawah LSIH. Keluaran dari pembangunan tersebut, adalah penelitian atau inovasi yang bisa dijual ke masyarakat. Insya Allah akhir bulan ini persetujuan pinjaman akan kita tandatangani,” jelasnya.

Nantinya, untuk koordinasi riset dan inovasi tersebut, ia mengatakan akan berada dibawah Wakil Rektor V. (athala)

(zend)