SOLO, solotrust.com - Dunia bisnis masih dalam situasi tidak pasti akibat pandemi Covid-19 saat ini. Untuk itu, Indonesia Marketing Assosiation (IMA) Chapter Solo siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk mengembangkan dunia usaha, UMKM dan pariwisata di Soloraya dengan harapan dan keyakinan sektor bisnis akan bergairah lagi.
Demikian ungkap Presiden IMA Chapter Solo periode 2021-2023 Y Rosanto Adi usai dilantik di The Sunan Hotel Solo, Senin (31/1).
"Solo dan sekitarnya mempunyai potensi luar biasa untuk dikembangkan. Butuh inovasi dan pendekatan marketing yang tepat untuk menjadikan potensi itu menjadi bisnis yang makin menghidupi stakeholdernya,” kata Adi.
Menurut Adi, tugas pengurus IMA saat ini tidak ringan untuk membantu mengakselerasi bisnis di Soloraya.
"Kami akan memaksimalkan melalui jejaring IMA dan pendekatan marketing oleh kawan-kawan pengurus IMA,” terang Adi.
Sementara itu, Presiden IMA Chapter Solo 2019-2021, Retno Wulandari, mengungkapkaN, IMA memiliki kepedulian dengan isu UMKM. Sesuai visi dan misi IMA sebagai organisasi pemasaran tingkat nasional yang ingin membangun ekosistem pemasaran yang unggul dan berkontribusi untuk bangsa.
“UMKM adalah bagian penting dari ekonomi bangsa ini yang sebagian besar masih butuh sentuhan para professional. Kami ingin mendorong UMKM terus tumbuh dan sukses menembus pasar masing-masing, baik local, regional maupun global,” ungkap Retno.
Upaya yang sudah dilakukan IMA untuk mendorong kemajuan sektor UMKM di antaranya dengan membuka kesempatan kepada pelaku UMKM untuk membuka gerai di tempat-tempat yang dimiliki anggota IMA.
“Saya rasa ini wujud komitmen kami. Selain itu, dalam setiap kesempatan kami mendorong berbagai pihak untuk ikut memajukan UMKM ini. Pelaku sektor UMKM ini kan sangat banyak, kelasnya beragam, dan selalu bertambah. Ke depan perlu upaya sistematis untuk mendorong teman-teman UMKM naik kelas. Agar mereka bisa lepas landas, siap berjualan di market place atau memasukkan produk mereka di gerai-gerai modern,” papar Retno.
Retno menekankan, upaya ini tidak bisa dilakukan secara sepotong-sepotong, namun harus dilakukan secara spartan, sistematis, dan terukur agar didapati pola yang jelas.
“Penting sekali menyatukan potensi UMKM ini dengan jaringan bisnis yang sudah existing. Semoga IMA bisa membantu mewujudkan ini,” pungkas Retno. (rum)
(zend)