Hard News

Survei INES Soal Peta Elektoral Menuju Pileg dan Pilpres 2024, Begini Hasilnya!

Sosial dan Politik

11 Februari 2022 11:58 WIB

Airlangga Hartarto (tengah)

JAKARTA, solotrust.com- Indonesia Network Election Survey (INES) menggelar survei Peta elektoral menuju Perhelatan Pemilihan Calon Anggota Legislative dan  Presiden (Pilpres) 2024. Koordinator Survey INES Herry Soetomo, Jumat (11/2/2022) menjelaskan, peta elektoral menuju gelaran Pemilihan Anggota Legislative dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin dinamis.

Kelompok-kelompok relawan mulai menyatakan diri mendukung para tokoh yang digadang-gadang bakal maju sebagai Calon Presiden (Capres), sangat tepat untuk  mengetahui persepsi dan preferensi publik terhadap dinamika politik nasional.



Herry Soetomo menjelaskan, hasil temuan survei INES, didapati sejumlah partai politik diprediksi tidak akan  lolos Parliamentary Threshold (PT) atau ambang batas parlemen sebesar 4 persen dalam perhelatan Pileg 2024.

Hanya ada tujuh partai yang masih berada di atas ambang batas parlemen atau bisa mengirimkan kader untuk duduk sebagai anggota legislatif di Senayan.

Herry Soetomo mengatakan, hasil survei, elektabilitas Golkar berada di peringkat teratas dengan nilai 18,2 persen. Posisi kedua ditempati PDI Perjuangan dengan angka 15,2 persen, diikuti Partai Gerindra dengan 14,8 persen.

Selanjutnya, posisi keempat ditempati oleh PKB dengan elektabilitas 7,4 persen, Partai Demokrat 5,2 persen dan PKS 5,1 persen Partai Nasdem menjadi partai ketujuh yang lolos ke Senayan dengan nilai 4,7 persen.

Sementara partai politik yang berada di bawah PT 4 persen, PAN 2,8 Persen PPP 2,7 persen, Perindo 2,0 persen, PRIMA 1,8 persen dan Hanura 0,9 persen,Garuda 0,8 persen ,PBB 0,6 Persen , PSI 0,5 persen, Partai Buruh 0,2 persen, , Gelora 0,2 persen, Masyumi 0,1 persen, Ummat 0,1. Sementara, untuk responden yang tidak menjawab atau tidak tahu 16,7 persen.

Menurut survei, lanjut Herry Soetomo, melorotnya elektabilitas PDI Perjuangan yang tergeser oleh partai Golkar akibat  terpaan pernyataannya Arteria Dahlan yang menyinggung penggunaan bahasa sunda  oleh seoarang Kajati.

Saat itu Arteria Dahlan sempat meminta Kajati yang berbahasa Sunda dalam rapat untuk dicopot dari jabatannya, hal ini membuat kemarahan masyarakat suku sunda dan Kenaikan elektabilitas Golkar tidak lain karena pengaruh dan kinerja Ketua Umum Airlangga Hartarto, yang juga Meteri Koordinator Bidang Perekonomian di Kabinet Jokowi dan dianggap berhasil dalam memulihkan perekonomian Nasional serta penanganan Covid-19.

Begitu juga sikap politik yang ditunjukan oleh Prabowo Subianto berhasil meningkatkan tingkat elektabilitas Gerindra, di mana suara PDI Perjuangan banyak beralih ke Gerindra juga.

Adapun Partai Prima merupakan partai pendatang baru yang cukup diminati responden karena mengangkat isu “oligarki” bahkan menyaingi beberapa partai lama.

Eleketabilitas Parpol

Hasil survei elektabilitas Capres terhadap 2.058 respoden dengan simulasi pertanyaan terbuka /on the spot ditanyakan pada respondens tokoh yang akan dipilih jika pilpres digelar hari, hasilnya nama Airlangga Hartarto yang paling banyak dipilih dengan tingkat keterpilihan 10,7 persen dan Ganjar Pranowo dengan 9,1 persen membuntuti Prabowo Subianto dengan elektabilitas 9,7 persen, disusul oleh Muldoko ( 5,1 Persen), Ridwan Kamil ( 4,8 persen), Gatot Nurmantyo (4,3 persen ), Anies Baswedan (4,1 persen), Muhaimin Iskandar (2,7 persen ), Puan Maharani (2,6 persen) dan Sandiaga Uno (2,4 persen). Lalu Khofifah Indar Parawansa (2,4 persen) Berikutnya Agus Harimurti Yudhoyono (2,2 persen), Tri Rismaharini (1,3 persen), dan Erick Thohir (1,1 persen). Lalu, Mahfud MD (1,0 persen),dan yang tidak memeilih atau menjawab pertanyaan tersebut sebanyak 36,9%

Menurut Survei, kata Herry Soetomo, jika Golkar dan PDI Perjuangan mengusung pasangan Airlangga-Ganjar maka diprediksi akan menang dalam satu putaran jika di Pilpres ada 3 pasangan  calon.

Survei dilakukan secara offline dalam rentang waktu 14 hari pada 20 januari- 3 Februari  2022. Dengan Jumlah responden terpilih yang diteliti sebanyak 2.058 Warga Negara Indonesia yang sudah berumur diatas 17 tahun , penentuan jumlah responden menggunakan metode multistage sampling dengan margin of error kurang lebih 2,16  persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dilakukan in depth interview dengan metode  face to face di 34 provinsi terpilih sebanyak 390 kabupaten/kota.

(wd)