JAKARTA, solotrust.com – Sejarah mencatat gempa besar pernah berdampak di Jakarta pada kurun waktu 1600-an merusak 40 bangunan. Hal ini disampaikan Kepala BMKG saat memberi sambutan pada acara seminar "Gempa Bumi Megathrust Magnitude 8,7, Siapkah Jakarta?" di auditorium BMKG Pusat.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan perlunya langkah konkret melakukan mitigasi bencana. Menjamin bangunan di Jakarta aman dari gempa. Artinya ketika terjadi gempa, bangunan tidak cepat runtuh, dapat memberikan tenggang waktu cukup untuk menyelamatkan diri.
"Bangunan tahan gempa bukan berarti ketika terjadi gempa bangunan tidak rusak atau runtuh. Tapi bangunan tersebut tidak rusak atau runtuh seketika pada saat gempa terjadi," ujarnya, dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bmkg.go.id, Kamis (01/03/2018).
Dwikorita Karnawati juga menegaskan jarak yang jauh dari pusat gempa tidak menjamin kekuatan gempanya berkurang. Bergantung kondisi tanah setempat. Kondisi tanah dapat meningkatkan kekuatan gempa yang telah melemah karena jarak dilalui.
Karena itu, perlunya melakukan kajian-kajian lebih mendalam terkait kondisi tanah. Langkah konkret lainnya, yakni perlunya audit bangunan, edukasi ke masyarakat, dan mitigasi lainnya.
Pakar kegempaan, Sri Widiyantoro membandingkan kejadian gempa dan dampaknya pada 2009 di Jepang, Italia dan Indonesia dengan magnitude yang sama sebesar 6,3. Hasilnya, korban meninggal akibat gempa di Yogyakarta Indonesia sebanyak 5749 jiwa, L'Aquila Italia sebanyak 295 jiwa dan Surugu Bay Jepang 0 jiwa. Hal ini membuktikan kesiapan yang dilakukan Jepang dengan berbagai upaya mitigasi mampu menyelamatkan jiwa manusia.
Sementara pakar kegempaan Jaya Murjaya menjelaskan adanya seismic gap atau zona kegempaannya kosong. Contohnya di Jawa, berdasarkan data kejadian gempa seratus tahun (1900-2013) dengan kekuatan magnitude lebih dari tujuh terdapat beberapa zona. Daerah inilah yang diperkirakan akan terjadi gempa dengan kekuatan besar atau megathrust. Jika disimulasikan untuk wilayah Jakarta, gempa dengan kekuatan M 8,7 akan berdampak pada guncangan yang dirasakan dengan skala intensitas VI-VII MMI.
Wakil Gubenur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan rencana pemerintah provinsi membangun taman hiburan dan edukasi, melakukan earthquake drill dan bekerjasama dengan BMKG untuk menigkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
(and)