Ekonomi & Bisnis

Ubah Hobi Jadi Hoki, David Setya Sukses Ekspor Kostum Hingga Luar Negeri

Ekonomi & Bisnis

21 Februari 2022 16:05 WIB

David Setya Pambudi costume maker asal Kudus dalam kostum buatannya sendiri, saat menjadi bintang tamu di acara Ngashoow TATV. (Foto: Dok. Solotrustu.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Dari hobi menjadi profesi. Tentu sebagian dari kita mendambakan hobi yang ditekuni dapat diubah menjadi profesi yang dapat menghasilkan rejeki. Itulah yang dialami salah seorang pembuat kostum asal Kudus bernama David Setya Pambudi meski tidak mulus jalan yang harus ditempuh.

Pada Solotrust.com, David mengungkapkan, profesi sebagai pembuat kostum yang saat ini dijalani berawal dari hobi cosplay yang dia kenal pada tahun 2013 silam. Orang tuanya sempat menentang hobi cosplay yang dinilai membuang-buang uang dan waktu.



"Awalnya orang tua menentang, jadi saya melakukannya diam-diam. Karena mereka menganggap apa yang saya lakukan tidak mendatangkan uang. Mereka menilai seharusnya saya mencari pekerjaan biasa seperti bekerja di pabrik atau menjadi pekerja kantoran," ungkap David saat melakukan roadshow di Solo, Kamis (17/2).

Pria kelahiran Kudus, 24 Mei 1992 ini pun nekat membuat kostum dan mengikuti berbagai lomba di area Jawa Tengah dan DI Yogyakarta hingga mengantongi sederet prestasi. Keahlian membuat kostum pun meningkat seiring waktu dan proyek kostum yang dikerjakan.

Hingga pada 2014, David mulai berani menerima pesanan kostum di skala lokal hingga merambah skala internasional. Melalui jejaring komunitas penggemar cosplay di sosial media, permintaan kostum dari pelanggan lokal hingga luar negeri berdatangan. Di antaranya dari Malaysia, Singapura, Alaska, Amerika dan Brazil.

"Banyak yang pesan kostum-kostum tokoh superhero untuk keperluan lomba, event atau film. Ada juga kolektor yang memesan. Pemesan dari luar negeri seringnya menginginkan kostum dari bahan berkualitas tinggi, biasanya dari bahan resin," beber David.

Maka dari itu, harga kostum buatannya mulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah, tergantung dari tingkat kesulitan desain dan detail kostum yang dipesan. Pengerjaan satu kostum juga membutuhkan waktu bervariasi, tergantung tingkat kesulitannya.

"Omset paling kecil Rp 4 juta sampai belasan juta. Karena bikin kostum seperti ini tidak gampang. Kalau gampang, banyak yang bisa," ungkap David.

Dalam kesempatan itu David juga mengakui bahwa pasar luar negeri lebih mendominasi dibandingkan permintaan lokal karena salah satunya faktor kecocokan harga. Karakteristik pemesan luar negeri dinilai jauh lebih menghargai hasil karyanya dibandingkan pemesan lokal.

"Kalau orang lokal biasanya hanya menghargai dari harga bahan saja, dan mengira ambil untung banyak. Padahal mengerjakannya butuh waktu berminggu-minggu," ungkap David.

Adapun beberapa kostum yang pernah dibuat oleh David antara lain dari seri Power Rangers, Ultraman, Kamen Rider, jenis Kigurumi dan lain-lain. Pemesan bisa memilih bahan sesuai keinginan, mulai dari eva foam (busa hati) hingga resin. (rum)

(zend)