Ekonomi & Bisnis

Begini Pandemi Covid-19 Pukul Bisnis Rental Mobil

Ekonomi & Bisnis

22 Februari 2022 16:45 WIB

Sejumlah armada yang disewakan Efatta Car Rent terparkir di garasi. (Foto: Dok. Solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Kondisi bisnis rental kendaraan di Soloraya diketahui sempat ambruk terpukul pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 silam. Akibat berbagai regulasi dari pemerintah yang membatasi aktivitas warga dan dunia usaha, berimbas pada omzet para pelaku usaha rental mobil yang menurun drastis.

Pemilik Efatta Car Rent, Widodo mengungkapkan sekitar 1,5 tahun awal pandemi Covid-19 bisnis persewaan mobil yang dimilikinya sepi pesanan. Sama sekali tidak ada masyarakat yang menggunakan jasa persewaan mobilnya karena masih takut dan was-was untuk bepergian.



"Selama 1,5 tahun rental mati suri. Padahal untuk angsuran mobil dan maintenance tidak bisa dihindari. Untuk sebelum pandemi hampir dalam seminggu 5 kendaraan pasti jalan. Setelah pandemi, order tidak ada sama sekali karena orang-orang juga takut," terangnya saat berbincang dengan Solotrust.com melalui aplikasi perpesanan, Selasa (22/2).

Ia terpaksa mengajukan restrukturisasi ke bank untuk angsuran mobil. Meski begitu, pihaknya tetap terbeban dengan bunga cicilan dan ke depan masih harus membayar pokok angsuran. Selain itu, dibutuhkan biaya untuk perawatan sejumlah kendaraan yang dimilikinya yakni 2 bus medium dan 3 mobil.

"Kami babak belur untuk maintenance. Kendaraan harus betul-betul 100 persen sehat karena menyangkut keselamatan orang banyak. Tabungan habis, bahkan jujur saya sampai menjual rumah untuk menutup itu. Agar bisa beroperasi semua. Karena saya tidak mau kami berhenti bekerja," tandas Widodo.

Harapan mulai muncul sejak Oktober 2021. Wied melihat ada tanda-tanda kebangkitan usaha sewa mobil meski PPKM Level masih diberlakukan. Jumlah pengguna jasa memang belum seramai seperti dulu saat pra-pandemi, namun setidaknya sudah ada 1-2 penyewa dalam seminggu hingga awal tahun 2022 ini.

"Kita perang harga dengan sesama rental saat itu. Padahal saat tidak ada pandemi untuk standar persewaan mobil mulai Rp250 ribu per hari dan Rp2 jutaan untuk bus medium," ungkapnya.

Dari segi keamanan, pihaknya menyiagakan semprotan disinfektan sebelum dan sesudah penggunaan. Sopir juga diwajibkan mengenakan masker dan menggunakan hand sanitizer. Dari segi keselamatan, selain rutin perawatan, pihaknya juga tidak melayani sistem lepas kunci yakni sewa mobil saja tanpa sopir.

Hal serupa juga dialami oleh Pemilik Santana Rental Mobil Solo Aris Santoso yang mengaku tiga bulan pertama pandemi Covid-19 bisnisnya sama sekali tidak berjalan. Untuk pemakaian perorangan, kedinasan, atau wisata sama sekali tidak bisa karena regulasi pemerintah yang membatasi kegiatan.

"Tapi setelah adanya new normal sudah mulai bergerak. Meski tidak sebanter sebelum adanya pandemi. Setelah 6 bulan kemudian baru ada pergerakan, sekitar Oktober 2020 hingga awal-awal 2021. Terbantunya juga karena ada beberapa kontrak sewa dengan beberapa perusahaan," papar Aris saat dihubungi di hari yang sama.

Namun kemudian, bisnis rental mobilnya mulai menurun akibat PPKM kembali diberlakukan sekitar bulan Juni 2021. Hingga akhirnya mulai Oktober 2021 sampai awal 2022 terjadi pergerakan seiring dengan pelonggaran-pelonggaran aturan dari pemerintah.

"Kalau normal, tidak pandemi, pada Sabtu-Minggu pasti ada 8-10 order saat ramai. Kalau hari Senin-Jumat juga lumayan, antara 4-5 order ada. Biasanya orang dinas atau kerja yang menyewa. Kalau pandemi ada 1-2 order dalam seminggu saja sudah lumayan," keluhnya.

Pihaknya memiliki 14 kendaraan yang dapat disewa dengan tarif bervariasi sesuai jenis kendaraan, antara Rp 500 ribu sampai di atas Rp 2 juta dengan hitungan per 14 jam.

Terkait aturan PPKM Level 3 bagi wilayah Soloraya yang baru saja diberlakukan oleh pemerintah pusat awal pekan ini, baik Widodo maupun Aris sama-sama langsung merasakan dampaknya padahal awal tahun 2022 ini usaha rentalnya baru mau merangkak bangkit kembali. Keduanya hanya bisa berharap kondisi ini segera membaik dan perekonomian pulih kembali. (rum)

(zend)