Solotrust.com - Hallyu makin populer secara global. Sebagaimana dikabarkan The Korea Herald, Kamis (3/3), berdasarkan laporan yang diterbitkan Korea Foundation, sebuah organisasi diplomasi publik yang berbasis di Seoul, jumlah penggemar Hallyu tercatat mencapai 156,6 juta per Desember tahun lalu. Angka ini naik 29 persen dari 100 juta pada tahun 2020.
Jumlah penggemar Hallyu di seluruh dunia dikatakan telah meningkat 17 kali lipat dalam dekade terakhir, membuktikan popularitas global yang kuat dari konten dan bintang Korea.
Hallyu atau gelombang Korea/korean wave adalah istilah yang mengacu pada tersebarnya budaya populer asal Korea Selatan secara global sejak tahun 90an. Hallyu ini meliputi berbagai hal dari mulai drama Korea, film Korea, komik Korea (manhwa), K-Pop hingga masakan dan Bahasa Korea. Ketertarikan masyarakat global kepada Hallyu ini umumnya memicu mereka untuk ingin mempelajari lebih dalam mengenai kebudayaan Korea.
Sebanyak 116 negara disurvei untuk laporan terbaru, 31 negara lebih banyak dari 85 negara pada 2012 saat survei pertama dilakukan.
Korea Foundation mencatat perluasan geografis yang berkelanjutan dari Hallyu sebagai hasil yang penting.
Dihitung berdasarkan benua, enam negara baru bergabung dari Asia dan Oseania. Ada satu dari Amerika, tujuh dari Eropa, dan 17 dari Afrika dan Timur Tengah, kata laporan itu.
Sementara itu, integrasi klub penggemar Hallyu yang bergabung dan bekerja sama dalam kelompok yang lebih besar sangat menonjol, tambah laporan itu.
Jumlah klub penggemar secara bertahap menurun selama empat tahun terakhir dari 2018, dengan total kurang dari 1.500 tahun lalu. Di sisi lain, jumlah anggota per klub mencapai sekitar 100.000, meningkat 45 persen dari 70.000 penggemar per klub pada tahun 2020.
"Mengingat penyebaran Hallyu secara geografis dan dampak budaya fandom pada komunitas dan ekonomi global, tren tersebut kini telah menjadi fenomena budaya global," demikian analisis Korea Foundation.
Menurut Korea Foundation, pandemi telah menyebabkan daya saing global baru dari Hallyu, yang ditunjukkan oleh keberhasilan konten video Korea baru-baru ini di platform global.
Selain K-pop dengan BTS sebagai pusatnya, drama, film, dan webtoon Korea yang menghadapi hambatan bahasa di masa lalu juga membuat lompatan besar ke depan, membuktikan potensi mereka di pasar global, tambah Korea Foundation.
"Banyak (pakar) telah menunjukkan perlunya langkah-langkah strategis untuk era digital dan perlunya bersiap untuk faktor risiko potensial dalam aspek sosial, budaya, sejarah dan diplomatik Hallyu," kata laporan itu. (Lin)
()