SIDENRENG RAPPANG, solotrust.com- Menjadi tuan rumah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) komersial dan terbesar pertama di Indonesia, membuat Kabupaten Sidrap punya ikon kota baru. Hari ini Sidrap dikenal sebagai daerah penghasil beras, ke depan diharapkan bergeser menjadi kota kincir.
Keberhasilan pembangunan PLTB Sidrap membuat Kabupaten Sindendreng Rappang ketagihan mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Tak hanya bayu, surya, kotoran sapi, sekam pun akan diolah jadi listrik.
"Jadi adanya pembangkit listrik tenaga angin ini sebagai energi terbarukan menginspirasi untuk membangun lagi sumber-sumber energi lain dari resource yang terbarukan," kata Sekretaris Daerah Sidrap, Sudirman Bungi, dilansir dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, esdm.go.id, Sabtu (03/03/2018).
Jika cita-cita ini terwujud, pihaknya berjanji Sidrap siap berbagi ilmu dengan daerah lain di Indonesia yang akan dan ingin mengembangkan EBT.
"Ini akan menjadi kota energi terbarukan. Orang boleh belajar ke sini tentang energi terbarukan. Tidak hanya angin, tapi juga bisa lihat bagaimana solar cell, bagaimana biogas, kemudian bagaimana sekam dibuat jadi listrik," ujar Sudirman optimistis.
Semangat luar biasa ini diungkapkan Sudirman Bungi di sela-sela kunjungannya mendampingi rombongan Kementerian ESDM di PLTB Sidrap, tengah pekan ini. Sudirman menuturkan Sidrap memang kaya potensi EBT dan pihaknya siap menjadikan Sidrap sebagai kota Energi Baru Terbarukan.
"Temanya kita akan jadikan sidrap ini sebagai kota energi terbarukan, jadi nanti akan kita bangun kegiatan-kegiatan lain lagi yang jenis-jenis pembangkit energi listrik dari energi terbarukan yang lain. Seperti dari sekam, kami punya sawah 46 ribu hektar dan sekam itu bisa dikelola menjadi pembangkit listrik tenaga sekam. Kami juga daerah perternakan, populasi sapi sangat banyak, kotoran-kotoran sapi itu juga bisa dibuat biogas," kata Sudirman.
Diakui Sudirman, dengan adanya PLTB Sidrap ini, selain meningkatkan pasokan listrik kepada masyarakat, juga mendorong pengembangan sektor lain seperti pariwisata. Pihak pemerintah daerah dan investor telah berkomunikasi mewujudkan hal itu. Mulai dari akses jalan, ketersediaan lahan parkir serta titik-titik tempat berfoto.
(and)